Friday, March 3, 2006

Ketika Prediksi Mawlana Salah

Ketika Prediksi Mawlana Salah
Sohbet oleh Sheykh Abdul Kerim el-Hakkani el-Kibrisi
November 29, 2005 Hakkani Dergah, Siddiki Center, New York.


Mereka yang pernah mendengar kata-kata Mawlana Syaikh Nazim tentang Mahdi as yang akan muncul pada suatu waktu tertentu, dan ternyata Mahdi as tidak muncul, kemudian mereka kecewa lalu menjauh dan meninggalkan Mawlana. Itu berarti mereka tidak memiliki hubungan dengan Mawlana karena mereka hanya mendengar kata-kata yang keluar dari mulut beliau saja, Mereka tersesat.

Pekerjaan Mahdi as sedang berlangsung saat ini. Beliau tidak akan muncul sambil berkata, 'Mari kita kerjakan!'. Pekerjaan itu sudah berjalan, menyebar dimana saja di dunia ini, di setiap bangsa, setiap negara, seluruh kota, dan seluruh desa. Bila segalanya telah siap dan pekerjaan telah selesai, beliau akan menarik bendera sambil mengatakan : 'Sekarang saya akan mengumumkan ajaran-ajaran Nabi saw.' Mahdi as tidak akan datang untuk membawakan kita agama atau kitab suci baru, tidak. Beliau akan membuka rahasia-rahasia beberapa ayat Qur'an yang belum pernah dibuka dan membawa kembali ilmu-ilmu fiqih dan sunnah Nabi saw. Itulah yang akan dikerjakan oleh Mahdi as.

Bukankah itu yang dikerjakan oleh Mawlana saat ini? Sebanyak yang beliau mampu. Mengapa kalian ingin melihat yang lain? Lihat itu saja. Ikuti perintahnya. Maka kalian telah berada di jalan Mahdi as. Dan para pengkhianat tak akan pernah diterima dalam pekerjaan itu, pekerjaan kelas pertama. Mereka mungkin ada di kelas kedua. Ketika Nabi saw akan pergi berperang, di barisan depan ada sahabat-sahabat beliau yang paling setia, yang sama sekali tak ada keraguan di hati mereka.

Mereka yang datang lalu mundur, kemudian kembali lagi, mereka ada di barisan belakang. Hal yang sama akan terulang kembali. Untuk itu kita wajib mempersiapkan diri sendiri untuk kedatangan Mahdi as. Bisa jadi beliau datang esok pagi. Ketika beliau mengatakan, 'Allahu Akbar' Apa yang akan kalian lakukan ? Bagaimana kalian akan menemui beliau????????.
Berapa kali kita mendengar Mawlana mengatakan, 'Aku menunggu kedatangan Mahdi as selama 60 tahun, 70 tahun, sampai akhirnya 80 tahun.' Itu pula yang ayahku sering katakan, 'Kami menunggunya datang.' Ayahku menunggu, menunggu dan beliau sadar saat beliau akan wafat, 'Kami menunggu beliau. Waktu kami telah habis. Namun kamu, ada kemungkinan besar kamu akan melihat beliau.' Ayahku juga mengatakan : 'Kakekmu menunggu, buyut-buyutmu juga menunggu dan Mahdi as belum muncul di masa kami.' Mereka akhirnya wafat. Banyak orang di sekitar Mawlana yang dulunya menunggu dan telah meninggal. Para sahabat Nabi-pun menunggu dan mereka akhirnya wafat.


Tugas kita hanyalah bersiap diri dan menunggu, itu saja. Bersiap diri layaknya prajurit yang siap bertempur di barisan depan. Tugas kita adalah konsentrasi pada zikir kita untuk menambah kekuatan dalam hati. Agar menjadi kuat, sampai akhirnya Mahdi as muncul, kita akan dekat dengan beliau. Mereka yang berlarian kesana kemari tanpa hasil, akan merasa lelah dan tak akan mampu berdiri di dekat Mahdi as.

Kita harus bersiap diri saat keadaan masih damai. Perang belum lagi di mulai. Jadi bagaikan prajurit-prajurit di garis depan duduk di tenda-tenda mereka, menyiapkan senjata, membersihkannya dan menyibukkan diri. Mereka tidak perlu berlarian kesana kemari karena mereka sadar kejadian besar akan datang dan mereka memerlukan cukup energi untuk itu.

No comments: