Friday, July 7, 2006

Memohon Ampunan dan Pasrah dengan Ketentuan Allah

Shaykh Nazim Sohbet, 04/06/2006,
Memohon Ampunan dan Pasrah dengan Ketentuan Allah


("bersenandung"):

Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/ AzizAllah
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/{...}Allah
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/KarimAllah
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/SubhanAllah
Allah, Allah/Allah, Allah/Allah, Allah/SultanAllah


Allahuma Sayyidina Muhammad wa ali ala Sayyidina Muhammad wa barik wa sallim

As salaam alaykum

Hanya Dialah, yang dapat melakukan apapun yang Dia Kehendaki. Seluruh kekuatan milikNya, Allah Maha Kuasa. Kita bukan siapa-siapa. Tapi Dia mendandani kalian, oh anak Adam, mendandani dengan kehambaan. Dan itulah tingkatan tertinggi, atau kehormatan tertinggi bagi kalian, anak Adam, perintah dari Allah Maha Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pengasih, Maha Mulia, Maha Kuasa Allah, dengan segala sesuatu ada melalui TanganNya.

Audzubillahimina shaytanirajim, dan kita berlari dari setan kepada Allah. Kalian tidak bisa berbuat apapun untuk setan. Dan kita mengucap bismillahiRahmanirahim dan meminta "tawwaju". Laksana sinar matahari sampai ke bumi, dan Allah Maha Kuasa memberi pakaian yang berbeda-beda kepada hamba-hambaNya, sehingga Cahaya Illahi dapat bersinar dalam hati kalian. Jika (tidak karena pakaian tersebut), maka tidak ada Kekuatan Suci, tidak ada satupun dapat meraih Cahaya Surga, Cahaya Surga tidak bisa diraih. Karenanya, tidak ada yang memohon kepada Allah Maha Kuasa untuk memberikan pengampunanNya. O, Tuan kami, ampunilah kami!

Mereka berkata, "Mengapa kami memerlukan pengampunan? Memang apa yang kami lakukan?" "Kami tidak melakukan hal-hal yang buruk." Mereka berkata,"Kami orang yang tak berdosa." Itu pernyataan yang bodoh. Pembual, jika berkata,"Mengapa kita berbuat hal yang salah?, kemudian memohon pengampunan dari Allah?"! Mereka berpikir apapun yang mereka lakukan benar adanya. Mereka berpikir mereka tanpa berdosa. Mereka bahkan berpikir tidak pernah berbuat dosa dengan berkata,"Oh Tuanku, ampunilah kami". Itulah ide setan. (Setan berkata) harus berkata,"Aku tidak melakukan perbuatan dosa, mengapa aku harus memohon pengampunan dari Allah? Aku tidak berbuat apa-apa". Bahkan setiap orang memohon pengampunan berkata,"Mengapa memohon pengampunan, apa yang telah aku lakukan? Aku telah berbuat yang terbaik! Kami tidak melakukan hal yang salah. Semuanya baik-baik saja." Setidaknya hal yang membuat mereka memohon pengampunan menandakan mereka tidak melupakan Allah yang Maha Kuasa. Do'a yang dipanjatkan Nabi,"Oh Tuanku, jangan biarkan aku melupakan Engkau, ketika aku melupakan Engkau, aku terjerembab dalam kegelapan." Dosa terbesar adalah melupakan Pencipta kita. Bagaimana mungkin kalian dapat melupakan Dia dalam setiap hembus nafas kalian? Setan berbuat sesuatu tanpa berpikir. astaghfirullah. Melupakan Dia merupakan dosa terbesar.

Apabila kalian melupakan Tuanmu, Allah yang Maha Kuasa artinya kalian hanya tinggal bersama egomu, Tidak ada Tuhan bagimu, melupakan Dia berarti meninggalkanNya, melupakan Tuanmu berarti pula menerima bahwa tidak ada Sang Pencipta,"Kau bukan lagi yang mengendalikan aku". Begitu pula halnya dengan ilmuwan, bahkan sebuah kartu ATM kita katakan sebagai benda terkecil yang pernah ada. Siapa yang menciptakan atom? Dia! Dia yang mengendalikan! Bagaimana dengan dirimu sendiri? Berpikir bahwa kamu tidak dikendalikan?
Jika kalian mengklaim bahwa kalian tidak dikendalikan, lalu kalian sama seperti lembu melintasi padang rumput tanpa berpikir bahwa dirinya dikendalikan. Karena pengertian tersebut bukan tingkatan lembu. Tapi lembu memiliki pengertian/pengetahuan lain, lembu mengerti bahwa keberadaaan mereka karena seseorang. Lembu tidak pernah berkata kita ada dengan sendirinya, seperti manusia-manusia bodoh yang berkata, "Kami ada karena diri kami (dilahirkan dari manusia .Red), itulah ketidakpedulian terbesar.

Tidak ada yang mengerti disini, manusia bodoh! Seperti penghuni padang rumput, berikan perhatian kalian padaku!

Ketidakpedulian terbesar bagi manusia abad 21 adalah tidak menerima adanya kendali yang mengendalikan mereka. Tetapi mereka menerima atom, bahwa atom pasti dikendalikan. Tanpa kendali, bagaimana mungkin atom menjadi ada? Apakah atom ada dengan sendirinya? Atom diatur keberadaaannya tanpa satupun kendali dari luar? Siapakan yang membuat titik tengah atom? Siapakah yang membuat elektron yang mengitari atom? Siapakah yang memberikan kecepatan cahaya?

Namun manusia tidak memikirkannya dan tetap berkata,"Tidak ada yang mengendalikan". Tapi tidak mungkin atom tidak ada yang mengendalikan, jadi bagaimana dengan diri kita sendiri? Kalian mungkin merupakan suatu kumpulan atom, mungkin trilyun, quatrilion, dewasalah dalam berpikir, bagaimana mungkin (kumpulan atom) tidak dikendalikan? Manusia sedang mabuk sekarang dengan mengatakan, "Tidak ada Tuhan". Bagaimana bisa mereka mengatakan hal tersebut? Dan mereka pun mencegah "Allah" diucapkan disekolah-sekolah! Kebodohan macam apa itu! Bagaimana kalian dapat mengklaim bahwa tidak ada yang mengendalikan matahari, lautan yang melintasi benua-benua? Dan mereka juga mengatakan bahwa ini adalah pengetahuan yang positif. Apakah positif itu? Kera pun menertawakan. Keledai berkata,"Oh profesor, aku mengetahui bahwa aku dikendalikan, dan aku tahu bahwa yang mengendalikan aku melalui (perantara) tangan umat manusia, kini kalian mengatakan tidak ada kendali, kau lebih rendah daripada keledai". Tamat. Karena umat manusia setara dengan sampah, maka buanglah ke tempat sampah.

Demikianlah perkataan awliya, ada angin topan kematian, darah diganti darah. Bukan darah diganti air, darah diganti darah. Karena mereka mengatakan,"Tidak ada kendali". Setidaknya katakan,"Kami dikendalikan, dialah Sang Pengendali!" Siapakah yang dapat menjadi Sang Pengendali? Abad 21 adalah abad puncak ketidakpedulian. Saling menyakiti satu sama lain. (Tapi) mereka mengelak, hukuman baru akan dimulai. Hari ini lebih baik dari besok, dan hari kemarin jauh lebih cocok dibanding hari ini. Setiap hari makin memburuk. Karena manusia menolak mempelajari Kebenaran, kenyataan sesungguhnya. Mereka mabuk, tidak pernah mengerti apapun, tidak pernah bertanya,"Mengapa hal ini terjadi?" Matahari terbit dan terbenam. Bagaimana dunia yang kita tempati ini dapat berputar dan dalam waktu yang sama sistem matahari berputar dengan arah yang berbeda, orbit, dan galaksi kita juga memiliki orbit berbeda, perputar..berputar..berputar...siapa yang membuatnya?" Manusia binasa. Allah yang Maha Kuasa bersabda,"Aku memberikan SumpahKu bahwa Aku yang membuat mereka, mengendalikan mereka, semua manusia yang tidak peduli, orang-orang yang lengah, di suatu tempat yang seharusnya mereka dihukum selamanya dan berada dalam Kutukan Surga hingga selamanya".

Oh manusia! Waktu yang kita miliki amatlah pendek! Kita jangan mengumpulkan dunya ataupun mengumpulkan uang, jangan. Tetapi kita dikirim ke bumi sebagai kalifah dari Surga! Dan Dia telah memberkati kita untuk menjadi kalifahNya dibumi. Untuk mengumpulkan hal-hal baik, mengumpulkan hal-hal berharga, bukan untuk mengejar hal-hal buruk dibumi, itu tidak bernilai.

Tapi itulah pengajaran dari setan, sistem setan, dari timur ke barat, utara ke selatan, (manusia) menjalankannya. Semoga Allah mengampuni kita.

Oh manusia, segala sesuatu ada batasnya, begitupun hidup kita, kita datang dan kemudian pergi.Semua ada batasnya. Ketika sesuatu telah mencapai batasnya, maka selesailah. Jangan berpikir bahwa kehidupan umat manusia akan berlangsung selamanya, tidak. Suatu hari jiwa mereka, kekuatan spiritual mereka, suatu hari Allah yang Maha Kuasa akan datang mengumpulkan mereka semua, kemudian mereka akan bergelimpangan seperti mayat. Mendekat.Mendekat. Dunya bukan sesuatu yang baru. Jangan berpikir bahwa gedung-gedung tinggi dan teknologi membuat dunya menjadi baru, tidak. Siapakah yang menciptakan dunia, meletakkan batasan diplanet ini. Suatu hari planet ini akan menghilang oleh Perintah Suci. (Semuanya) seharusnya akan muncul padang lain dibumi. Semuanya menjadi seperti pasir. Kalian tidak dapat menemukan sebuah batu, kalian tidak dapat menemukannya, karena banyak gempa bumi yang kuat, bahkan gunung-gunungpun saling berlomba menjadi langit, (maka bumi akan menjadi) seperti padang pasir.

Lalu Allah yang Maha Kuasa akan mengumpulkan mereka agar datang, datang kepadaNya, untuk menghadapi pengadilan. Allah yang Maha Kuasa memberikan TimbanganNya untuk semua umat manusia. Dan waktu tersebut makin dekat, karena tanda-tandanya bermunculan.
Dan Nabi {...}dan orang-orang yang beriman. Nabi (saw) pernah bersabda,"Apabila bangsaku berada dijalan yang lurus menuju yang maha benar, Allah yang Maha Kuasa akan memberikan perpanjangan satu hari. Jika mereka menuju jalan setan, maka hidup mereka berkurang setengah hari. Dan setengah hari, datang, satu hari dihadapan Allah yang Maha Kuasa sama dengan 1000 tahun. Artinya sisa hidup 500 tahun. Mereka yang mengikuti syariah kemudian meninggalkan syariah. Kalian tidak akan menemukan sebuah negara yang mengikuti Perintah Suci. Saat ini telah berjalan 1400 tahun, artinya 100 (sisa) tahun. {Shaykh Nazim berkata tentang hal serupa beberapa bulan lalu, mungkin yang dimaksud bahwa telah 1000 tahun hidup menjalankan syariah, sehingga tersisa sekitar 500 tahun (manusia) mengikuti setan, yang memberikan kita waktu kira-kira 73 tahun lagi, bila dihitung saat ini kita ada ditahun 1427 hijriah, bila saya tidak salah mengartikan. }

Kemudian tanda-tanda yang ada mengatakan bahwa ada satu perang besar. Dunya akan derada ditengah-tengah perang terbesar. Maka berlarianlah manusia dibumi.
Siapa yang meraih hari-hari baik, siapa yang menjadi hamba yang murni, siapa yang hidup untuk Tuannya, mereka berada dalam Perlindungan, mereka terlindungi. Jika hidup untuk memenuhi ego, keinginan fisik, maka akan dibawa pergi.

Semoga Allah mengampuni kita dan memberikan kita cahaya dan pengertian tentang apa yang sedang terjadi disekitar kita. Disemua tempat banyak reklame mengikuti jalan yang salah, melawan Perintah Suci. Dan mereka berlari mencari jalan, mereka pun terjerembab.
Semoga Allah mengampuni dan memberkati kita demi kehormatan yang paling terhormat dalam Kehadirat Illahi, Sayyidina Muhammad (saw), Fatiha.

No comments: