Thursday, June 22, 2006

MSN : BAY'AT

Bismillahir rahmaanir rahiimAllahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim

Bay’at, Ikrar Kesetiaan, Inisiasi
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani q.s

Bay’at adalah pernyataan secara sadar terhadap suatu hubungan antara Guru dengan muridnya. Murid ‘membiarkan’ Syaikh dan Gurunya bekerja atas dirinya; dia menerima dirinya sebagai murid dan pengikut Syaikhnya demi kemajuan spiritual menuju tujuannya.
Murid meletakkan tangannya di atas tangan Guru atau pada tongkat atau jubahnya. Orang lain juga dapat terhubung dengan jalan meletakkan tangan kanannya pada bahu kanan orang yang berada di depannya.


Guru mengucapkan, "A’uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim, Innal ladziina yubaayi’uunaka innama yubaayi ‘uunallaaha yadullaahi fauqa aidiihim, fa man nakatsaa fa innamaa yankutsu ‘alaa nafsihi wa wan awfaa bi maa’aahada ‘alayhullaaha fa sa yu’tiihi ajran ‘azhiimaa [al-Fath 48:10],

Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu itu, sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah SWT. Tangan (kekuasaan) Allah SWT di atas tangan mereka, maka barang siapa yang melanggar janjinya, niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya dan barang siapa yang menepati janjinya kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang besar.


Rabbina billahi rabbal, wabil islaamidina. Wabi Sayyidinaa wa nabiyyina Muhammad Shalallahu ta ‘alaa alayhi wassalam Rasuula wa Nabiyya. Wabil Qur’ani kitaabaw Wallahu wa ‘alaa ma naqulu wakiil. Walhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin. Wabi Sayyidinaa Syaykh Muhammad Nazhim al-Haqqani mursyidan, Qud watallana illaa mahabbatin Nabiyyi Shalallahu ta’alaa alayhi wassalam wa illaa ta’li minal thariqal Islaam, Wa thariqal Nabiyyina Sayyidinaa Muhammad Shalallahu ta’alaa alayhi wassalam wa thariqah syari’ah wa sunnan Nabawiyah wa syarifah.
Allahu Allahu Allahu HaqqAllahu Allahu Allahu HaqqAllahu Allahu Allahu Haqq
Ilaa Hadrati Nabiyyi (SAW) wa–aalihi wa shahbihil kiraam, wa ilaa arwaahi ikhwanil Anbiyaa’i wal Mursalina, wa Khudamaa’i syaraai’ihim, wa ilaa arwaahil a’immati’il Arba’a, wa ilaa arwaahi Masyayikhinaa fith thariiqatin Naqsybandiyyatil Aaliyyah, khaashatan ilaa ruuhi imamith thariqati Sayyidinaa Syaah Baha-uddin Naqsyband, wa ilaa khaashatan Sayyidinaa Syaykh Abdul Khaaliq al Ghujduwaani, wa ilaa Sulthanul Awliya Sayyidinaa Syaykh ‘Abdullah Fai’iz ad-Daghistaani, wa ilaa Sayyidinaa Syaykh Muhammad Nazhim al Haqqani, al Faatihah."


Syaikh Nazhim q.s ketika berada di Damaskus, Syria berkata, "Grandsyaikh telah memberi otoritas dari Rasulullah SAW kepada saya untuk seluruh cabang Thariqat Naqsybandi di seluruh penjuru Timur & Barat; agar mereka datang dan memperbaharui ikrar mereka di hadapan kami. Oleh karenanya, ikrar tersebut adalah sebuah deklarasi bagi semua pengikut Naqsybandi, yang jumlahnya mencapai ratusan, bahkan jutaan: orang merasa takut akan jumlahnya. Tetapi mereka salah paham, mengira bahwa kita mengejar Dunya, padahal tidaklah demikian—kita hanya mengharapkan ridha Allah SWT semata—satu-satunya jalan yang benar bagi seorang hamba adalah mengharapkan ridha dari Tuhannya. Kita tidak menggunakan kekuatan spiritual untuk kehidupan (di dunia) ini tetapi kita menggunakannya untuk mencapai maqam yang lebih tinggi di Surga. Oleh sebab itu, tidak ada rasa takut pada diri jutaan pengikut Naqsybandi, mereka (orang-orang) harus merasa puas dengan para pengikut Naqsybandi. Kita adalah Muslim Naqsybandi, target kita hanyalah mencapai ridha Allah SWT, Tuhan Pemilik Surga—tidak ada yang lain. Siapa yang senang terhadap kita, mereka boleh datang—selamat datang—siapa yang tidak, mereka boleh pergi sesuka hati mereka.

Setiap orang di seluruh penjuru di Timur dan Barat harus memperbarui thariqat mereka melalui Grandsyaikh mereka—dan beliau memberi izin kepada saya—atas nama Grandsyaikh, Saya memberi bay’at kepada setiap orang yang mengikuti Thariqat Naqsybandi—menerima, itu adalah untuk kebaikan mereka—siapa yang menolak, mereka boleh tinggal di mana pun mereka berada, mulai sekarang sampai Hari Pembalasan nanti. Saya berharap apa yang telah ditanam oleh Grandsyaikh di Damaskus akan segera tumbuh—musimnya telah tiba, musim untuk berkembang di seluruh Timur dan Barat serta Utara dan Selatan—di mana-mana orang akan mencari jalan menuju Allah SWT."

Wa min Allah at taufiq

No comments: