Thursday, May 11, 2006

Cahaya Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wassalam

Cahaya Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wassalam
Shaykh Muhammad (s) Hisham Kabbani
Michigan, April 2006.

(Dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wassalam)

A`udzu billahi min ash-shaytaan ir-rajim
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim
Nawaytu'l-arba`in, nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada, nawaytu's-suluk, nawaytu'l-`uzlah lillahi ta`ala fu hadha'l-masjid Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum

Allah swt menganugerahi kita sebagai Ummat an-Nabi (Sallallahu Alaihi wassalam ). Bukan kehendak kita untuk menjadi bagian (ummat tersebut). Itu bukan kehendak kita. Itu kehendak Allah swt. Bila Ia ingin berada dalam masa Sayyidina Nuh ('alayhis salam), maka terjadilah. Bila Ia ingin berada dalam masa Sayyidina Ibrahim ( 'alayhis salam), maka terjadilah. Bila Ia ingin berada dalam masa Sayyidina Musa ('alayhis salam), maka terjadilah. Bila Ia ingin berada dalam masa Sayyidina 'Isa ( 'alayhis salam), maka terjadilah.

Dan apabila Dia menginginkan seseorang menjadi Shahabat bagi Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam), maka terjadilah. Dan apabila Dia menginginkan seseorang menjadi bagian dari Ummat Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam), maka sebagai pengikut Sayyidina Muhamad (Sallallahu Alaihi wassalam), Allah memberikan mereka keberkahan. Jadi, merupakan keberkahan bagi kita dengan menjadi pengikut Sayyidina Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam). Bukan karena kita lebih baik dari yang lain. Juga bukan karena kita spesial. Bukan pula karena kita melakukan sesuatu yang tidak dilakukan orang lain. Ini semata-mata hanya cinta Allah kepada kita sehingga Dia menganugerahi kita menjadi pengikut Sayyidina Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam). Cinta Allah yang terlepas dari segala penjelasan/deskripsi. Karena kita percaya bahwa Allah penuh dengan kesempurnaan dan telah menciptakan makhluk terbaik.

Setiap orang menjadi hebat karena kehebatan orang yang ia ikuti. Bila kalian mengikuti seorang perwira di angkatan bersenjata, maka kamu hebat karena kehebatan perwira tersebut. Jika orang tersebut memiliki pangkat jenderal atau admiral, maka kamu akan dipanggil berdasarkan level dari jenderal atau admiral atau letnan.

Jadi, bayangkan bila kalian dipanggil dengan sebutan Ummat Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam)? Itu sudah cukup bagi kita untuk memasuki Surga. Nabi (Sallallahu Alaihi wassalam) pernah bersabda,"man qaala La ilaha ill-Allah dakhala al-Jannat ." yang mengucap La ilaha ill-Allah akan berada dalam surga. Siapapun yang berkata, "La ilaha ill-Allah muhammadun Rasulullah" adalah seorang muslim, artinya dia mengakui bahwa Allah adalah satu dan dia seorang muwwahid (orang yang belajar tauhid). Jadi, kalian tidak dapat berkata dia bukan Muslim. Bahkan jika dia tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan.
Yang mengucap La ilaha ill-Allah akan berada dalam surga, tapi ada persyaratan dibagian mana dalam surga akan dia diami, kapan dia akan masuk surga dan seberapa jauh dia dengan surga. Tapi, jika setiap orang mengakui Allah sebagai Tuan mereka dan menerima Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam) sebagai Rasul maka akan dianggap sebagai bagian dari Ummat an-Nabi.

Bahkan bagi yang tidak menerima shahada, sumpah kesetiaan, pada jaman Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam) dan sesudahnya. Ada 2 ummat, yaitu Ummat al-ijaaba dan Ummat ad-da`wah.

Even those who did not accept shahada, the testification of faith, and in the time of the Prophet (s) and after are part of the Ummah. There is Ummat al-ijaaba and Ummat ad-da`wah.

Jadi apa yang Allah firmankan dalam Surat al-Ahzaab? Allah berfirman :
Yaa ayyuhalladziina aamanudz kurAllah dzikran katsiraa wa sabbihuuhu bukrataw wa ashiilaa. Huwal ladzii yushalli 'alaikum wa malaaikatuhuu li yukhrijakum minazh zhulumaati ilan nuuri wa kaana bil mu'miniina rahiimaa.

Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan ingatan yang banyak, dan bertasbihlah kepadaNya pagi dan petang. Dialah yang melimpahkan rahmat kepada kamu dan malaikatNya (memohonkan ampun) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya terang. Dan Dia adalah Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin. ( Q.S. al-Ahzaab 33:41-44)

Yaa ayyuhan nabiyyu innaa arsalnaaka syahidaw wa mubasysyiraw wa nadziiraa wa daa'iyan ilallaahi bi idznihii wa siraajam muniiraa.Wa basysyiril mu'miniina bi anna lahum minallahi fadhlan kabiiraa.

"Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutus engkau sebagai saksi dan pembawa kabar gembira dan memberi peringatan, dan sebagai penyeru kepada (agama) Allah dengan izinNya dan sebagai pelita yang menerangi. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya untuk mereka karunia yang besar dari Allah." (Surat al-Ahzaab 33:45:47)

"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan ingatan yang banyak". Allah berfirman siapapun yang mengingatNya, mereka dianggap sebagai orang-orang yang beriman; artinya siapapun yang menerima pesan Islam disebut sebagai orang-orang beriman. Mereka percaya dengan Pesan Allah. Jadi apa yang Dia katakan? Jika kalian benar-benar percaya, lalu apa yang harus kalian lakukan? Ingatlah Allah dalam ingatan yang banyak. IdzkuurAllah, ingat adalah bila kalian lupa sesuatu, kalian mengingatnya. At-tadzakkur. Dzakiran. Saat kalian lupa sesuatu berusaha mengingat. Tidak hanya kalian mengingat dalam pikiranmu, ketika pikiran mengingat, maka pikiran hanya mengingat apa yang ingin diingat. Ketika kalian melafalkan Qur'an, apakah kalian membacanya dengan mata atau mengeraskan suara kalian, bahkan bagi diri kalian sendiri, dalam memahami apa yang kalian baca.

Wa rattil al-Qur'ana tartiila.dan bacalah Al Qur'an itu sungguh-sungguh.. [Q.S Al Muzzammil 73:4]

Kalian harus mengucapkan dengan suara yang tidak bisa dibaca (?) dengan mata untuk melafalkannya dan dengan suara keras.

Jadi bila Allah berfirman,"Ingatlah Aku dengan ingatan yang sangat banyak," artinya adalah tidak hanya dengan mata dan pikiran, tapi ingatlah Aku melalui mata dan pikiran dan keluarkan (ingatan tersebut) dengan suara yang keras, selain itu bukan sebuah pengingatan (akan Allah). Itulah mengapa Dia berfirman dalam ayat 41," bertasbihlah kepadaNya pagi dan petang" Bagaimana caranya kalian bertasbih/memuji? Katakan SubhanAllah, Allahu Akbar, masha-Allah, Alhamdulillah. Perhatikan bahwa disekeliling kita terdapat tanda-tanda ke-Esa-an Dia dan ucapkanlah Allah, Allah, SubhanAllah. Kalian tidak boleh berkata SubhanAllah hanya dalam pikiran ataupun mata.

Ada qawl dan fi`l , mengingat dalam pikiran dan mengingat dengan pengucapan dan cahaya pun turut beraksi (dalam pengingatan). Dengan melakukan (ingatan) adalah dengan membawanya keluar (mengucapkan). Itulah mengapa orang-orang melupakan apa yang orang-orang sebelumnya lakukan, duduk dan mengingat Tuannya dalam suatu asosiasi dan melafalkan Nama-Nama Indah ( asma'ul husna) dan Atribut secara berjama'at. Yadullah ma` al-jama`at. And Yadullah ala al-jama`at , "Tangan Allah diatas kelompok orang" atau Kekuatan Tangan (Allah) berada dalam kelompok orang. Tidak hanya kamu sendiri. Itulah kenapa dalam suatu asosiasi ketika kami mengingat (Allah), kita mengucapnya dengan keras, melafalkan Qur'an dengan keras dan bertasbih kepada Allah swt pagi dan petang.

Kenapa pagi dan petang? Apakah pagi itu? Itu siang hari. Ketika siang haru datang kalian harus mengingat (Allah). Ketika malam datang, malam adalah ketika kalian tidak bisa melihat apapun karena gelap. Malam merupakan simbol kegelapan.

Artinya,"Hai hambaKu, apabila kalian benar-benar mengikuti Sayyidina Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam), ingatlah Aku dalam keadaan senang, dalam keadaaan membebaskan diri dari segala prasangka, ketika kalian dalam keadaan gnostictism (Ma'rifaat) dan mendekati Aku melalui penyembahan terhadapKu dengan mengingatKu terus menerus. Dan ingatlah Aku juga ketika setan mengikutimu dalam kegelapan malam."

Dalam literal berarti,"Ingatlah Aku pagi dan petang; jangan keluarkan Aku dari hatimu. Ketika kalian bangun tidur dan datang ke Hadirat Illahi, kalian akan mengetahui bahwa PengampunanKu terus datang kepada kalian, ingatlah Aku terus – kemudian kalian akan cepat masuk ke dalam Hadirat Illahi."

Tingkatan pemahaman lainnya adalah,"Saat kalian tidur, saat kalian mengalih pandangan dariKu, mengikuti kehidupan dunya, mengikuti kesenangan hidup, melakukan perbuatan buruk, ingatlah Aku saat itu, saat ketika setan merenggut kalian dari kaki kalian. Ingatlah Aku dengan menyebut namaKu dan setan akan lari terbirit-birit." Kita lemah dan Allah mengingatkan kita.

Jadi, ketika kita memuji Allah siang dan malam, saat kita senang dan saat kita sedih, ketika kita berada dalam terang maupun gelap, ketika kita memujiNya dengan bahagia dan ketika kita memujiNya saat kita tertekan dan sedih, ketika kita memujiNya kita mendekatiNya dengan kesadaran tentang realitas, lalu apa yang terjadi?

Yuusallii `alayhim . Itulah kata yang kita cari malam ini, yuusallii. Huwa alladzii yuusallii `alaykum artinya tidak hanya mengirimkan berkah. Jika hanya mengirimkan berkah, maka Allah berfirman, Khudz min amwaalihim shadaqatan tuthahhiruhum watuzakkiihim bihaa wa shalli `alayhim inna shalaataka sakanun lahum wa'Allahu samii`un `aliimun

"Ambillah sebahagian dari harta mereka sebagai sedekah untuk membersihkan dan menyucikan mereka dengannya. Dan do'akanlah mereka karena sesungguhnya do'amu itu menjadi ketentraman bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. at Taubah 9:103)

"Ambillah sebahagian dari harta mereka sebagai sedekah, walaupun dengan paksan." Ini merupakan satu perintah Allah kepada hambaNya, jika kita tidak memberi. Tangan kami gemetar. Kita tidak peduli, kita bodoh, kita bebal. Jika kita bersedekah/memberi, Allah memberikan kita lebih banyak. Jika kita memberi 100 Allah memberi 1000; jika kita memberi 1 juta maka Allah memberi 100 juta.

Dan itu tidak hanya diberi di dunya. Ketika kalian memberi, Allah mengembalikan lebih banyak. Maa naqasa maalin min sadaqa. And as-sadaqatu tarud al-bala' wa taziidu'l-`umr – sedekah memanjangkan usia dan mengusir penyakit dan kesengsaraan.

Usia kalian akan bertambah dengan sedekah. Jadi Allah memerintahkan dalam Qur'an,"Ambillah dari harta mereka untuk membersihkan dan menyucikan mereka dengannya." Seperti yang Allah katakan, yaitu " wa yuusallii `alaykum"

Sholat – apakah hanya berkah atau lebih dari sekedar berkah? Allah mengirimkan sesuatu lebih dari sekedar berkah. Mendandani kita dengan Nama-Nama Indah dan Atribut-atributNya dan menaikkan tingkat kita di dunya dan akhirat dan memerintahkan Sayyidina Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam) untuk melakukannya (sholat). Lakukanlah sholat bagi mereka.

Inna salaataka sakanun lahum . "Sholat kalian memberikan kedamaian bagi mereka." Artinya, hal tersebut (sholat) memberikan ketenangan, memberikan kebahagiaan, memenuhi hati dengan kebahagiaan." Ketika hati kalian dipenuhi cahaya dan kebahagiaan maka kalian mendekati Hadirat Illahi.

Arti yang kedua dari sakan adalah sebuah rumah. "Lakukan sholatmu dirumah bagi mereka." Kalian memberikan mereka rumah cahaya. Al-Bayt an-nur al-Muhammadi. Kalian memberikan mereka hati yang didiami oleh cahaya Sayyidina Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam) yang akan menarik cahaya Allah dan kalian akan merasa damai.

Kutipan hadist,"Baik surga maupun bumi dapat diisi olehKu tapi hati dari orang-orang beriman akan berisi Aku."
Hal itu tidak berarti berisi Allah, haasha, tapi akan menerima Nama-Nama Indah Allah beserta Atribut-Atribut dan akan berisikan cahaya dan hatipun akan meluas, serta hilangnya kegelapan dan setan. Dialah satu-satunya yang akan mengirimkan berkah kepada kalian dan memerintahkan malaikatNya hal yang sama, membawa kalian keluar dari kegelapan menuju cahaya. Ketika kalian berada dalam genggaman setan, maka kalian benar-benar dalam kegelapan. Ketika berada dalam gelap kalian tidak dapat melihat, kalian buta.

Saat Dia membuka kalian kepada cahaya, lalu Dia akan membuka kashf (tabir) dan kekuatan untuk melihat. Itulah maqaam al-kashf – untuk melihat yang tidak bisa orang lain lihat. Kalian dapat tahu apa yang orang lain tidak dapat tahu dan kalian dapat mendengar apa yang orang lain tidak dapat dengar. Atau tidak akan pernah bisa (tahu, melihat dan mendengar). Jika kalian mencapai pengertian dari kedalaman setan dan kegelapan menuju cahaya, lalu dikirmkan kashf yang bagaikan tidak ada gedung disekeliling kalian yang menutupi, kalian akan melihat sekitar kalian (dengan jelas). Kemudian kalian akan melihat masa depan. Sebagaimana dalam hadist Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam),"HambaKu mendekati Aku melalui ibadah secara sukarela hingga Aku mencintai dia dan ketika Aku mencintainya, Aku akan menjadi telinganya dan menjadi matanya ..."

Aku akan memberikan dia penglihatan dimana orang lain tidak dapat melihatnya kecuali dia. Seperti seekor lebah yang dapat melihat cahaya ultraviolet. Kamu dapat melihata apa yang orang umum tidak dapat lihat. Kalian dapat melihat isi hati orang lain. Kalian dapat melihat masa depan. Tapi simpanlah untuk diri kalian sendiri.

Jadi saat Allah mengambil kalian dari kegelapan menuju cahaya minimal akan terdengar tasbih malaikat. Mendengar Dia mengirim dan memberi rahmatNya kepada kalian dan Dia memerintahkan agar para malaikat melakukan hal yang sama.

Kemudian kalian dapat melihat malaikat, makhluk spiritual disekelilingmu. Makhluk halus yang mirip dengan Abdaal of Sham, jumlahnya 40, seperti yang dicantumkan dalam hadist shahih Imam Ahmad.

Imam Ahmad dalam hadist shahihnya juga berhubungan dengan Nabi Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam), ketika kalian berada di padang pasir dan dalam bahaya, panggillah rijaalullah (wakil Allah)

Sesungguhnya para awliya Allah tidak memiliki rasa takut dan bersedih hati.

Seperti awliyaullah yang bergerak dalam perjalanan menuju ma`rifatullah.

Apa yang kita lihat? Gedung dan manusia. Tapi awliyaullah melihat manifestasi-manifestasi dari Nama-Nama Indah Allah beserta Atribut-Atributnya. Realitas adalah apa yang mereka bawa.

Hai, Nabi (Sallallahu Alaihi wassalam) sesungguhnya Kami telah mengirimkan kepadamu seorang saksi dan pembawa kabar gembira.

Allah berfirman,"Hai Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam), Aku mengutus kau untuk menjadi saksi bagi semuanya. Dia berkata,"Aku mengutus kau". Bila kalian mengutus seseorang, bagaimana cara kalian mengutusnya? Jika kalian adalah duta besarku, jika saya memilihmu sebagai seorang duta besar dan mengutus kau ke sebuah negara, saya tahu tentang kalian begitu pun sebaliknya. Saya tahu bahwa kau akan melakukan yang terbaik yang kau bisa. Karena kau bersamaku. Kau melihat hal yang penting untuk dilihat dan mempelajari hal yang penting untuk dipelajari untuk disampaikan kepada negara bersangkutan. Mursal.

Untuk menjadi seorang mursal, pembawa surat, harus memiliki kepercayaan dan dia mengantarkan surat dan berkata," Salam `alaykum".

Jadi ketika Allah berkata,"Ya ayyuha an-Nabi", memanggil langsung Nabi. "Hai Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam).

Inna arsalnaka shaahidan . Mengutus kau 'ka' - kata ganti, bicara langsung kepada Nabi (Sallallahu Alaihi wassalam). Shaahidan sebagai seorang saksi. Kepada siapa Dia berbicara,"Aku mengutus kau sebagai saksi"?

Allah yang menciptakan cahaya Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam ) pertama kali sebelum yang lainnya. Cahaya itu berada dalam sebuah lampu. Dalam lampu yang tidak dapat dijelaskan seperti dalam tafsir hadist Musannaf Abdur-Razzaq di edisi pertamanya; hadist terpenting bahwa Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam) berada dalam bentuk seperti lampu, dalam sebuah gelas, seperti wadah gelas sebuah mutiara, karena bagian akhir ayat ini, dia berkata siraajan munira , seperti lampu yang memancarkan cahaya. "Kami telah mengutus kamu sebagai saksi dan pembawa kabar gembira terakhir dan sebagai memberi peringatan." Dan sebagai seseorang yang mengundang (manusia) kepada Allah dan sebagai lampu yang memancarkan cahaya.

Jadi lampu itu memancarkan cahaya, dari manakah cahaya datang? Cahaya tersebut datang dari an-nur al-Muhammadi ke lampu itu. Allah menjelaskan nur sebagai lampu. Itulah Cahaya yang dalam kegelapan ingin kalian lihat.

Jadi Allah menjelaskan dia dalam semesta yang benar-benar gelap gulita, dan dengan ledakan besar cahaya muncul. Sebelumnya, tidak ada penciptaan dan tidak ada cahaya. Contohnya seperti cahaya dalam lampu. Dalam hadist tersebut dikatakan Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam) adalah cahaya dalam lampu.
Jadi bila dirunut dari Surat an-Nur:
Allahu nur as-samaawaati wal ard. matsalu nuurihii kamisykaatin fiihaa mishbaahun almishbaahu fii zujaajatin azzujaajatu kaannahaa kaukabun durriyyun…
"Allah adalah cahaya bagi langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya adalah seperti lubang yang didalamnya ada pelita." [ Q.S. An Nuur 24:35]


Cahaya dari seperti yang tertera dalam ayat diatas. Dan dengan ayat ini Kami mengirimmu sebuah lampu yang memancarkan cahaya. Allah mendeskripsikan Sayyidina Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam) sebagai sebuah lampu. Itulah kenapa ketika cahaya muncul, penciptaan muncul.

Jadi yang pertama kali diciptakan adalah hamba yang murni, Aku adalah hamba yang murni bagi Tuanku. O Jaabir, Allah menciptakan cahayaku sebelum lainnya. Dan banyak dalam Tafsir Musannaf Abdur-Razzaq disebutkan bahwa Sayyidina Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam) diciptakan Allah pertama kali dan ketika Dia membungkus cahaya tersebut, ledakan besar terjadi. "Mengantar kalian keluar dari kegelapan menuju cahaya."

Huwa alladzii yuusallii alaykum li yukhrijukum ila an-nur.

Membawa kalian dari tidak dikenal menjadi dikenal. Ketika kalian ada dialam akhirat, kalian tidak mengetahui apa-apa. Aku membawa kalian dari `alam adh-dharr dari tidak dikenal menjadi dikenal, min adz-dzulumati il an-nur – dari kegelapan menuju cahaya. Sebagaimana yang Allah katakan dalam Qur'an bahwa ketika bayi berada dalam rahim ibunya, ada 3 level (dalam rahim) dhulumaat dimana didalamnya tidak ada cahaya, gelap gulita, tidak ada cahaya; 3 tingkatan. Dan kini mereka menemukan bahwa ada bayi memiliki kurang dari 3 tingkatan. Apakah ada cahaya dirahim? Doktor?

Bukan pengertian tentang cahaya, namun pengertian tentang dari tidak mengetahui apapun menjadi tahu segala hal. Ketika dalam rahim ibu, kalian tidak tahu apa-apa. Ketika telah ada di dunya kalian mengetahui yang sebelumnya kalian tidak ketahui.

Jadi dalam Surat al-Ahzaab, 43 … Aku mengeluarkan kamu dari tidak tahu sesuatu tentang dirimu sendiri dalam HadiratKu, kepada cahaya Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam), Kami mengutusmu sebagai seorang saksi. Saksi tentang apa? Saksi ketika mereka buta akan diri mereka dan kini mengetahui sesuatu, mereka akan mengenal kau (Muhammad) dan kau akan mengenal mereka.

Ya ayyuha an-Nabi inna arsalnaka shaahidan wa mubashshiran wa nadhiira.

Dan dalam hadist : Kuntu kanzan makhfiyyan wa aradtu an `uraf fa khalaqta al-khalq fa bihi `arafuunii "
Akulah harta tersembunyi dan Aku ingin dikenal sehingga Aku menciptakan; dan dengannya mereka (makhluk ciptaan) akan mengenalKu."

Jadi cahaya Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam) adalah yang Allah ciptakan pertama kali, sebagaimana Nabi ( Sallallahu Alaihi wassalam) berkata kepada Jaabir,"Itulah yang pertama kali Tuanmu menciptakan." Artinya: Aku mengeluarkan mereka dari kegelapan dan buat akan diri mereka sendiri menjadi mengenal diri mereka sendiri.

Tidak hanya menjadi saksi ata segala perbuatan mereka, seperti yang dikatakan saat ini, dan hal tersebut benar adanya, tapi Aku menjadikan kau sebagai saksi bahwa Aku telah menganugerahi kau dengan Nama-nama Indah beserta Atribut-atribut ketika kau diciptakan sebelum Adam ( 'alayhis salam). Ketika cahaya Adam ('alayhis salam) diciptakan, Adam ('alayhis salam) belum diciptakan.

Kuntu nabiyyin wa Adam (as) bayna al-ma'i wat-tiin . "
Aku adalah seorang nabi ketika Adam ('alayhis salam) berada diantara air dan tanah liat."

Jadi ketika Allah menciptakan Adam ('alayhis salam), Adam ( 'alayhis salam) diam dalam Surga. Sebelum ruhnya dimasukkan, dia hanya berupa bentuk. Malaikatpun datang dan memperhatikan dan menemukan bahwa dalamnya (bentuk Adam) kosong. Tak ada jaringan-jaringan tubuh. Hanya lumpur. Tidak ada apapun didalamnya. Allah membentuk Adam dengan CintaNya. Allah membentuk Adam ( 'alayhis salam) dan memerintahkan Jibril ('alayhis salam) untuk pergi ke bumi dan membawakan zat yang diperlukan sebagai realitas Adam ( 'alayhis salam), yaitu lumpur dari bumi, membawa debu atau tanah dari bumi. Itulah asal muasal Adam ('alayhis salam). Dan itulah kenapa Allah berfirman," wa laqad karamna Bani Adam." Kami telah memberikan kehormatan kepada Adam ('alayhis salam) dengan membawa lumpur dari bumi ke surga. Adam ( 'alayhis salam) tidak diciptakan dari Surga. Adam ('alayhis salam) diciptakan didalam Surga. Dzat adonan Adam ( 'alayhis salam) berasal dari bumi.

Bahan adonan yang memiliki elemen bumi dibawa Jibril ke Surga. Merupakan kehormatan dan Allah membentuk adonan tersebut dan Adam ( 'alayhis salam) menjadi ada. Para malaikat datang dan pergi melihat. Allah memerintahkan mereka untuk sajda (bersujud) dan ruh Adam pun belum dimasukkan. Adam ( 'alayhis salam) belum bergerak dan malaikat sajda kepadanya.

Allah memerintahkan malaikat bersujud walaupun dalam bentuk tersebut belum ada jiwa. Karena itu iblis menentang perintah tersebut. Karena dia tahu, dia berpikir bahwa dialah yang akan memasuki Adam ( 'alayhis salam) dan dia tahu bahwasanya bahwa yang memasuki bentuk (Adam) dengan cahaya akan menjadi satu-satunya yang mencapai al-Maqaam al-Mahmoud.

Dari kecemburuan kepada Sayyidina Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam ). Karenanya pada masa Sayyidina Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam) iblis selalu mengejar Sayyidina Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam ).
Karena itulah Allah mengutuk iblis.

Ketika Allah ingin menciptakan Adam ('alayhis salam), Dia menciptakannya dari 3 cahaya, yaitu Cahaya Allah, Cahaya Sayyidina Muhammad (Sallallahu Alaihi wassalam) dan dari ruh Adam ( 'alayhis salam). Dia mengirimkan ruh tersebut. Karena itulah juga mengapa kita terhormat, karena kita merupakan bagian dari Adam ('alayhis salam).

Jadi nur al-Muhammadi , yang Allah ciptakan pertama kali menjadi saksi apapun kejadian sebelum peristiwa ledakan besar (big bang). Cahaya tersebut dikeluarkan dari Dzaat al-Buht yang misterius. Dzat tersebut hanya bisa dikenal melalu Nama-Nama Indah beserta Atribut-atributnya.

Kalian tahu (asmaul husna) tentang al-Hakiim, al-Kariim, ar-Razzaq, as-Sabuur . Kalian mengetahui Nama-nama tersebut, tapi tidak tahu tentang Dzatnya. Dzaat berada diatas pikiran dan benar-benar tersembunyi.

Apa yang Dzaat manifestasikan berasal dari Nama-Nama Indah beserta Atribut-atribut yang datang sebagai realitas.

Dan setiap nama memiliki realitas tersendiri seperti semesta yang tidak pernah berakhir. Dan Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam) adalah saksi dari apa yang beliau saksikan.
Beliau bukan saksi dunya. Inna ad-dunya la tazinu `ind-Allahi janaaha ba`uuda . Sesungguhnya dunya tidak seberat mata Allah laksana sayap dari seekor lalat.

Meskipun Allah menjadikan beliau sebagai saksi di dunia tapi lebih pentingnya bahwa beliau diciptakan untuk menyiapkan hamba-hamba suciNya. Dan apakah yang Dia siapkan ketika menciptakan cahaya Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam) dan ketika menciptakan cahaya Adam ('alayhis salam) dan ketika Dia menciptakan cahaya penciptaan?

Dan mubashshiran – mubashshiran, memberikan kabar gembira tentang apa? Mubashshiran memberikan kabar gembira tentang apa yang beliau lihat. "Hai Muhammad apa yang Aku perlihatkan kepada kau saat berada dialam ruh, apa yang Aku perlihatkan ketika tidak seorangpun melihat kekuatanKu yang teramat besar menganugerahi manifestasi dari Nama-nama Indah beserta Atribut-atributKu yang telah Aku ciptakan dan disematkan padamu, beritahukan mereka tentang kabar gembira ini. Kabari mereka."

Orang-orang mu'min bertanya,"Ya Rabbi hidukan kami kembali dan masukkan kami ke dalam surga :
"Ma` alladziina ana`m-allaha `alaihim min an-nabiyyin wash-shiddiiqiin wasy-syuhadaa wash-shaalihiin wa hasuna ula'ika rafiiqaa… "

Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka bersama-sama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh; dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. [ Q.S. An Nisaa' 4:69 ]
Kami tidak meminta Surga. Kita memohon maq`ad as-Sidq- tingkatan para Nabi dan shiddiqin – itulah tingkatan yang kita mohon untuk berada disana. Dalam surga normal ada sungai berbeda seperti yang dijelaskan dalam Qur'an, sungai berisi air, sungai berisi anggur, sungai berisi madu dan kalian dapat menikmatinya. Semuanya diperbolehkan. Tapi ada tempat yang Allah jaga dan bahwa Dia memberikan kabar gembira kepada siapapun yang suci selama hidupnya dan mematuhi perintahNya tanpa keraguan. Kau (Muhammad) menjadi saksi akan apa yang Aku akan beri kepada mereka, sesuatu yang melampaui batas imajinasi mereka.

"Seorang pemberi peringatan - nadhiira." Peringati mereka (yang tidak mau patuh) tentang apa yang akan disesali karena terputus dari pemberi kabar baik, saat mereka melihat siapa yang memberi kabar gembira. Mereka akan saling berpencar dan tidak menuju jalan yang lurus. Bapak terpisah dengan anak-anaknya. Mereka mungkin tidak berada ditempat yang sama jika mereka tidak dibawah naungan pemberi kabar gembira.

Jika wanita tidak mengikuti jalan dengan baik, jika pria juga seperti itu, maka mereka akan terpisah dari jalan yang benar. Jangan berkata,"Ini suamiku atau ini istriku". Hati-hatilah kalian akan didepak keluar.

Dan siraajan munira cahaya menyilaukan, seperti rambu lalu lintas, pergantian siang dan malam, bagi kapal dan pesawat yang tersesat dalam perjalanan menuju hanggar. Mereka datang kedalam hanggar Muhammad ( Sallallahu Alaihi wassalam).

Kaulah siraaj; Kaulah cahaya yang menyilaukan. Kaulah cahaya yang didatangi semua orang.
Semoga Allah membimbing kita kepada cahaya dan cintaNya. Dan menjaga kita dalam cahaya dan cintaNya.


Al-Fatiha.

No comments: