Friday, January 13, 2006

Riwayat Dzikir Khatam Khwajagan

Mawlana Syaikh Nazhim berkata, "Siapa pun yang menerima bay'ah (inisiasi) dari kami atau menghadiri Majelis Dzikir kami mesti mengetahui bahwa dirinya telah hadir di gua Tsur bersama Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar as Sidiq ra disaat Nabi saw hijrah dari Makkah ke Madinah, di saat barakah itu, di Hadirat Nabi Sall-Allahu 'alaihi wasallam, dan bahwa ia telah menerima semua rahasia-rahasia ini kemudian.

Rahasia-rahasia ini telah disampaikan kepada kami melalui para syaikh dari Sanad Emas, melalui Abu Bakras-Siddiq ra." Abu Bakr as-Siddiq RA, teramat bahagia dan gembira dengan apa yang terjadi di dalam gua itu, dan beliau kini mengerti mengapa Nabi SAW telah memilihnya untuk menjadi teman dalam hijrah beliau.

Para Syaikh Naqsyabandi menganggap kejadian-kejadiandalam gua tadi sebagai fondasi dari Tariqat. Tidak hanya sebagai sumber dari wirid harian, tetapi juga karena ruh-ruh dari seluruh anggota Tariqah ini telah hadir bersama di saat itu.

"Jalur transmisi ini tidaklah disebut sebagaiNaqsyabandi saat itu, tapi dikenal sebagai Anak-anakdari Abu Bakr as-Siddiq, dan beliau (Abu Bakr) dikenaloleh para wali sebagai 'Bapak' dari jalur sanad ini.""Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untukmenyuruh Abu Bakr As-Siddiq untuk memanggil seluruhSyaikh (Guru) dari Sanad Emas yang merupakan pewarisdari Abu Bakr.

Abu Bakr memanggil para Grandsyaikh dari Sanad Emas, seluruh dari mereka, dari zamannya hingga ke zaman Al-Mahdi 'alaihissalam. Mereka semua dipanggil lewat ruh-ruh mereka dari Alam Arwah. Kemudian Abu Bakr diperintahkan pula untuk memanggil 7.007 Wali Naqsyabandi. Abu Bakr as-Siddiq, dengan perintah Nabi SAW, memerintahkan setiap grandsyaikh untuk mengumpulkan pengikut-pengikutnya untuk hadir secara spiritual.
Kemudian Abu Bakr as-Siddiq memerintahkan seluruh Syaikh untuk mengambil tangan para pengikut mereka untuk menerima bay'ah (inisiasi). Abu Bakr menaruh tangannya di atas mereka semua, dan kemudian Muhammad sall-Allahu 'alaihi wasallam menaruh tangan beliau di atas mereka semua, dan kemudian Allah meletakkan Tangan-Nya, Tangan Kekuasaan (Qudrat), di atas mereka semua.

Dan Allah, oleh Diri-Nya Sendiri-lah, menaruh di lidah setiap orang yang hadir bacaan dzikir-Nya (talqinaz-Zikr), dan Ia memerintahkan Nabi untuk menyuruh AbuBakr as-Siddiq untuk memerintahkan semua wali yanghadir bersama pengikut-pengikut (murid) mereka untuk melafazkan apa yang mereka dengar dari Suara Qudrati:

ALLAHU ALLAHU ALLAHU HAQQ
ALLAHU ALLAHU ALLAHU HAQQ
ALLAHU ALLAHU ALLAHU HAQQ

"Semua mereka yang hadir mengikuti Syaikh mereka dan para Syaikh itu mengikuti apa yang mereka dengar dari Nabi yang juga melafazkan. Kemudian Allah Subhanahu waTa'ala mengajarkan rahasia dari Dzikir, yang dikenal sebagai Khatm-il-Khwajagan, kepada 'Abdul Khaliqal-Ghujdawani, yang memimpin dzikir pertama di antara para wali dari Tariqah ini.

Nabi sall-Allahu 'alaihi wasallam mengumumkan kepadaAbu Bakr, yang kemudian mengumumkannya ke seluruh wali, bahwa Abdul Khaliq al-Ghujdawani adalah pemimpin dari Khatm-il-Khwajagan. Setiap orang mendapatkehormatan untuk menerima rahasia dan cahaya itu dari Khwaja Abdul Khaliq al-Ghujdawani, di hadirat para wali, di hadirat Abu Bakr as-Shiddiq, di hadirat NabiSall-Allahu 'alaihi wasallam, dalam Hadirat Allah."

Wa min Allah at Tawfiq

No comments: