Tuesday, November 15, 2005

Mengapa Kami Harus Kembali ke Amerika, Syaikh Nazim?

Mengapa Kami Harus Kembali ke Amerika, Syaikh Nazim?
Sheikh Nazim Al-Qubrusi Al-Haqqani

Dikutip dari Mercy Oceans

Suatu hari seusai shalat dzuhur, Syaikh Nazim mempersilakan murid-muridnya untuk mengajukan pertanyaan apapun, yang hadir kebanyakan orang-orang yang berasal dari Eropa dan Amerika.

Shaykh Nazim, apa yang akan kami lakukan di Amerika, mengapa kami harus kembali ke asal kami, jauh dari Anda dan ajaran-ajaran Anda?

Allah Yang Maha Kuasa menciptakan dunia ini, seperti yang kalian lihat disini di Damaskus. Mungkin ada seratus ribu rumah, dan tiap rumah dihuni beberapa orang. Manusia dibagi-bagi bukannya tanpa aturan, namun mereka telah dipilih, setiap orang berada di tempatnya masing-masing. Begitupun dengan siapa yang akan menjadi tetangganya. Di setiap rumah ada kamar-kamar yang dihuni orang-orang yang berbeda pula. Sabda Nabi : Allah menciptakan manusia dan membuatkan masing-masing tempat pribadinya. Untuk itu Allah menciptakan penduduk Syria tinggal di Syria, Penduduk Turki hidup di Turki dsb. Allah yang menunjuk dan memutuskan, sebagaimana Dia juga yang memutuskan pergerakan dan perjalanan. Ada perjalanan yang permanen dan ada yang temporer. Semuanya diarahkan oleh Kebijaksanaan Ilahi.


Allah menentukan nafas kita, kapan, dimana dan berapa jumlahnya. Untuk itu, kalian juga akan berada di tanah air kalian, karena Allah telah menentukan seperti itu. Yang terpenting adalah bahwa siapa yang sadar akan Tuhannya, siapa yang yakin dan mencintai Tuhannya maka dia bersama Tuhannya kapanpun dan dimanapun. Kasih sayang, perlindungan serta pertolongan Tuhan akan menyertainya. Cukup ?

Tapi mengapa masih ada gangguan di dalam hati kami ?


Gangguan datang saat kalian melupakan hubungan dengan Tuhan, lupa akan segala kasih sayang-Nya. Ketika seseorang lupa bahwa dia sedang berada dalam Samudra Kasih Sayang-Nya, maka segala kekacauan dan penderitaan masuk dalam hatinya. Ibarat ikan yang terlempar dari lautan. Agar damai, kalian harus selalu ingat bahwa kalian sedang berada dalam samudra kasih sayang-Nya. Hal ini amat penting ( dhaqiq ) dan waspadalah.

Saya tahu akan hal itu di kepala, tapi tidak selalu di hati ini.

Ya, insha Allah.

Adakah sesuatu yang bisa kita lakukan, seperti mengajar ?

Ajari dirimu sendiri! Ajari dirimu sendiri bahwa kalian sedang berada di Samudra Kasih Sayang-Nya, selamanya ! Jangan mengajari orang lain. Ini tugas bagi semua orang, bukan hanya orang Amerika. Kalian akan seperti ikan yang berenang di samudra, bahagia di dalam air, dan mati jika terlempar keluar. Mengapa harus melompat ke daratan, wahai manusia bodoh !

Shaykh Nazim, apakah ajaran ini, kata-kata ini hanya bagi kami ? Atau, siapapun yang membacanya?


Ini untuk siapa saja, karena tidak seorangpun, yang datang untuk mendengar ajaran-ajaran ini atau membacanya tanpa sebelumnya pernah diberikan janji oleh Allah dalam dunia spiritual. Janji ini terjadi di Hari Perjanjian dalam Hadirat Ilahi sebelum kita hadir di dunia ini. Tak seorangpun dapat mendengar kata-kata ini atau membacanya kecuali dia berasal dari kelompok kita. Jangan khawatir mengenai hal ini.

Dengan kata lain, jika ada yang membaca ini, maka itu sebuah pertanda?

Kalian harus sadar bahwa dia telah dikirim, siapa yang telah dikirim dia akan mendatangimu. Dia akan mendengar dan memasukkannya dalam hati, jelas?

Terima kasih. Kini saya punya pertanyaan tentang bagaimana seharusnya kami berpakaian. Apakah kami harus mengenakan pakaian yang disunahkan, turban, dsb ketika kami kembali ke negara kami?


Kenakan seperti ini ( Mawlana menunjuk pada pakaian, celana, jaket dan sebuah turban yang beliau pakai ) ketika sendiri bersama Tuhan kalian. Namun saat bekerja dengan orang lain, berbusanalah seperti mereka. Siapa yang hanya bekerja untuk Allah, bebas berpakaian sekehendak hatinya. Siapa yang harus bekerja dalam urusan dunia, bersama dengan orang-orang lain, harus berpakaian seperti mereka. Untuk shalat Jumat atau ibadah di rumah, kenakan turban dan pakaian sunah.

Shaykh Nazim, sebagaimana tertulis dalam hadist, dan yang Anda pernah jelaskan dimana ada tanda-tanda akan ada perang besar, persiapan apakah yang harus kita lakukan, haruskah kita membangun sebuah tempat perlindungan untuk komunitas atau pengasingan ?

Tempat berlindung seperti itu akan tersedia bagi mereka yang bersama Tuhannya. Kita hanya memohon tempat berlindung pada Allah, karena tempat lain tak akan mencukupi selama peperangan terjadi. Perahu Nuh kita ada di dalam hati kita !

Apa yang harus kita lakukan untuk terus bisa berkonsentrasi dan bagaimana tehnik untuk menjaga agar kami ingat terus bahwa kami sedang berada dalam Samudra Kasih Sayang?

Karena kita adalah pemula, jagalah dalam hati kita 1500 kali dzikir Allah,Allah,Allah setiap 24 jam. Sekali setiap hari dengarkan dzikir hati kalian yang berbunyi “Allah, Allah, Allah.' "

Apakah dzikir tsb terpisah dengan wirid yang kita laksanakan setiap harinya ?

Ini juga wirid dan lebih penting dari dzikir lidah karena memberi konsentrasi di seluruh tubuh.

Kapan waktu terbaik melaksanakan wirid ini ?

Setelah tengah malam, tahajjud. Pertama lakukan shalat 2 rekaat, lalu duduk dan dengarkan dzikir hati kalian sebanyak 1500 kali. Untuk shalat tahajjud, minimum 2 rekaat, maksimum delapan rekaat. Shalat witir lebih baik dilaksanakan setelah shalat Isya, karena mungkin kita tidak mampu terbangun sampai waktu witir berlalu.

Kalian diperbolehkan shalat tahajjud setelah witir. Ketika kalian mendengarkan dzikir hati, seperti yang saya sampaikan, konsentrasi kalian akan tumbuh sampai dzikir itu menemani kalian selama 24 jam. Ini adalah permulaan, saya memberi kalian izin sebagaimana Grandsyaikh memberi saya izin akan hal itu.

Terima kasih.
Izin, berarti mengambil aliran ‘listrik” dari pusatnya agar terbuka untuk kita. Saat grandsyaikh memberi izin pada saya, beliau membukanya dari hati beliau untuk saya, seperti itulah kekuatannya.

Ketika pertama kali saya berjumpa dengan Anda di London, mereka mengatakan bahwa Anda bisa menampakkan diri dimanapun saya berada. Untuk bereksperimen dengan ini, saya telah mencoba berbagai hal, namun sejauh ini tidak berhasil. Bisakah Anda jelaskan bagaimana caranya?

Ya, kalian bisa melakukannya dengan hati kalian. Jika kalian membutuhkan sesuatu, hati kalian bisa terkoneksi dengan hati saya. Setiap saat !

Tidak adakah kata-kata khusus yang harus saya ucapkan atau dengan tehnik tertentu misalnya?

Kalian bisa memanggil ,” Oh, Syaikh ku ! Oh Grandsyaikhku ! mendekatlah padaku, aku sedang dalam kesulitan, aku membutuhkan pertolonganmu !” Grandsyaikh kalian adalah : Abdullah Daghestani. Adalah cukup untuk memanggil beliau.

Bagaimana agar kami siap mendatangkan Anda ke Amerika? apakah kami harus mengatur kuliah-kuliah, TV? Kita bahkan belum menyinggung tentang Hollywood!

Sinema? Beberapa orang datang ke Siprus dan memotret saya beserta turban dengan ukuran besar sekali. Lalu beberapa pembuat film datang menemui saya untuk pembuatan film tentang Nabi Musa. Sayangnya, saya tidak bisa hadir. Jika saya benar-benar berada di Siprus saat itu, tentu mereka akan membawa saya ke Amerika untuk pembuatan film.

Lebih bagus dari Charleston Heston?

( Sambil mengelus jenggotnya yang putih ) Jauh lebih bagus ! ...thareqat kita adalah untuk melangkah setelah Allah membukakan jalan bagi kita. Jadi, kita tidak menggunakan banyak program atau perencanaan untuk melakukan ini dan itu. Dia akan mengirim kita menuju Kehendak-Nya. Jadi, jika kami harus ke Amerika, akan nampak jelas nantinya. Sedikit demi sedikit terbaca apa yang mesti kita lakukan. Kita tidak bisa memutuskannya sekarang, namun sebuah keputusan akan terjadi sesegera mungkin atas Kehendak Allah, jadi kami tak khawatir akan hal ini. Mudah bagi kami.

Jika ini adalah sebuah permintaan agar kami melakukan sesuatu bagi Anda, kami akan melaksanakannya. Jika ada permintaan bagi kami untuk mendapatkan uang untuk mengirimi Anda tiket dan mengatakan :’Syaikh Nazim, datanglah !’ apapun akan kami lakukan.

Terima kasih. Jika Kehendak Tuhanku adalah mengirimku ke negara kalian, Dia akan mengirimiku beserta sebuah tiket! Saya sedang menunggu perintah-Nya.

Apa sebenarnya tanggung jawab istri kami ?

Tiga kali membaca syahadat, setiap hari. Juga agar selalu menjaga kebersihan. Bagi pemula, satu kali sujud, dilaksanakan lima kali sehari pada waktu-waktu shalat. Setiap shalat, satu kali sujud adalah cukup.

Jika kami ingin melaksanakan keseluruhan shalat, apakah dibenarkan ?

Bagi pemula, satu sujud sudah cukup. Begitu mereka maju, mereka akan memintanya. Ini perintah Grandsyaikh. Juga agar mencintai mereka yang beriman bukan yang tidak beriman. Dan untuk bergaul dengan kaum yang beriman dan bukan dengan yang tidak beriman.

Bagaimana dengan orang tua kami yang tidak beriman ?

Orang tua, kalian harus hormati mereka selamanya !

Saya telah mengerjakan latihan fisik, lari, angkat beban, dsb. Apakah ini baik?

Mengapa kalian melakukan ini, untuk menjadi lebih kuat dan lebih cepat dari hewan? Jika ada sebuah penghormatan bagi pembawa beban yang paling banyak, kita harus memberikan medali bagi keledai-keledai! Untuk apa segala macam kebodohan dan ketololan ini ?

Saya rasa Anda telah menjawab pertanyaan itu !

Bukan berarti saya mengatakan kita tidak boleh bermain atau latihan untuk perang. Ini juga sunnah. Berjalan, berenang, menunggang kuda, pedang dan menembak – semua itu adalah sunnah. Tapi permainan yang paling cantik adalah permainan dengan istri kalian!

Bagaimana dengan bela diri, karate dan yudo ?


Terlalu banyak. Gunakan kekuatan kalian untuk sesuatu yang berguna. Jika kalian sedang santai, luangkan waktu untuk misalnya berkebun dan bertanam. Ini kan sangat bagus. Tidak ada waktu luang dalam Islam, setiap tindakan harus punya manfaat. Duduk santai adalah sesuatu yang buruk. Paling tidak banyak penyakit berasal dari terlalu banyak duduk tanpa bergerak. Permainan dan pekerjaan yang berguna akan bermanfaat bagi kalian. Juga, setiap minggu kalian harus berkumpul di suatu tempat yang bagus bersama teman-teman untuk ngobrol dan melakukan hal-hal yang halal. Tidak ada ceramah ! Tidak juga tabligh ! Harus acara ngumpul sederhana bertemu teman-teman. Hal itu cukup untuk menjalin persahabatan. Jika mereka menyukai dan menghormati kalian, mereka akan datang. Namun bila kita ceramahi, ego mereka akan terbebani. Kita bukan jamaah tabligh ! orang-orang tidak mampu membawa beban yang banyak.

Percakapan dilanjutkan berkisar tentang Perang besar di akhir zaman.

Mawlana, bagaimana para awliya menerima pengetahuan?
Lewat Nabi ( saw )

No comments: