Wednesday, July 26, 2006

Islam? Bermakna Menyerahkan Diri kepada Penguasa Surga

Sohbet tanggal 9.7.06
Islam? Bermakna Menyerahkan Diri kepada Penguasa Surga

X, kamu mengerti yang saya katakan "...Selamat!"
Juga kalian semua, kalian mengerti"... Subhanallahi-l 'Aliyu-l 'Azim!"
Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Anbiya, Meded, ya Rijalallah!
Audzu bi-llahi mina syaitani rajim, Bismillahir Rahmanir Rahim.

Setiap gerakan, setiap perbuatan harus untuk kehormatan Tuhan kita Allah yang Maha Kuasa! Ini adalah pertemuan –bagi siapa kami datang dan berkumpul disini? Saya tidak berpikir kalau pertemuan ini bagi kepentingan Dunya, tidak! Di setiap tempat kalian dapat menemukan banyak pertemuan; pertemuan artinya perkumpulan orang.

Semoga Allah mengampuni kita! Kita berusaha bekerja untuk Allah yang Maha Kuasa 'Meded, ya Sultanu-l Awliya'

Separuh dari manusia duduk didepan kotak setan, komputer, "X, lihatlah aku!...Darimanakah kau datang dan membuatku teriak"...Saya juga berkata tentang satu hal yang sangat penting sekarang, tapi baru saja saya kehilangan itu." Dua kali aku coba menghubungi "X,X", untuk apa? Sekarang aku kehilangan? Separuh Dunya terpaku dengan pasar uang –jual dan beli? "Baru saja aku mengumpulkan/menang satu juta, sekarang sudah hilang/kalah! Darimanakah kalian datang? Manusia setan!"

Bagaimana kabarmu, tamu kami? Saya harap mereka tidak salah mengantarkan kalian kepadaku karena kebenaran merupakan kehormatan menguntungkan dan orang-orang terpercaya akan dipakaikan kehormatan pakaian surga? X, apakah engkau mengerti?..Semuanya?...

Itu urusan kita. Semua manusia menjadi pebisnis. Setiap orang berhasrat sebagai pebisnis, setiap orang berlomba mengejar sesuatu yang tidak pernah bisa menjadi miliknya. Ini benar atau salah?...

Saat ini kita duduk bersama; Penguasa Surga membuat kita menjalani pertemuan ini. Saya tidak berpikir bahwa orang-orang datang untuk mendengarkan atau untuk mempelajari sesuatu tentang urusan mereka, tidak. Saya tidak merasa bahwa siapapun yang datang ke sini untuk menghasilkan uang, tidak. Tetapi orang-orang berdatangan dari jauh, mereka datang ke sini, karena jiwa kita begitu haus dan lapar; mereka (jiwa) menginginkan sesuatu. Seperti seorang yang sedang melakukan perjalanan melalui padang pasir berharap bisa menemukan oasis. Jika dia menemukan sebuah oasis, dia akan selamat dari dehidrasi dan berharap bisa menyelamatkan dirinya.

Kadangkala manusia melakukan perjalanan melalui padang pasir, tapi kadang-kadang mereka dibajak/ditipu oleh penyamun padang pasir: mereka berpikir bahwa ada oasis, atau air disana, sebuah mata air disana, karena berada jauh dari manapun maka mereka melihat sesuatu yang seperti gelombang air (halusinasi .penerj) dan mereka berlarian dan menghampiri tapi tidak menemukan apa-apa.

Manusia telah dianugerahi sebuah kehormatan dari Sang Pencipta, Tuhan dari seluruh Ciptaan: mereka dianugerahi sebuah keinginan, kekuatan dari keinginan? Ada kata lain yang artinya sama dengan "keinginan" tapi seperti seseorang yang kehilangan sesuatu dan mencari harta terpendam itu, berlian yang hilang, ruby yang hilang, atau zamrud yang hilang dan dia mencari disekitarnya. Ini dianugerahkan kepada setiap orang dari Tuhan kita Allah yang Maha Kuasa; manusia selalu meminta sesuatu. Tapi sesungguhnya mereka tidak mengerti apa yang mereka pinta. Dan setan selalu datang didepan mereka dan berkata : "Ikuti aku, ikuti aku, ikuti aku! Aku akan membimbing kamu untuk menemukan 'harta terpendam'! Akulah si pencari harta bagimu, ikutilah aku dan aku akan membawa kalian kepada harta berharga yang menjadi milikmu sebelumnya dan kamu kehilangannya. Ikuti aku, ikuti aku!"

Ini hanyalah anugerah surga bagi setiap orang; setiap orang melakukan sesuatu; hanya target mereka berubah haluan dan setan yang mengubah haluan mereka ke arah yang salah, tidak untuk mencari 'harta karun' mereka. Tapi ini satu anugerah bagi setiap orang. Setiap orang menginginkan sesuatu dan setan membuat mereka berpikir bahwa apapun yang kalian inginkan adalah aspek materi. Tapi aspek materi –seluruh dunia penuh denganya bukan?

Bahkan bila mereka tinggal di kediaman yang amat besar, semuanya sempurna atau semuanya mengagumkan, tapi saat dia duduk seperti ini, tidak melihat ke arah dinding dan mebel didalamnya dan dia duduk diatas singgasana dan seseorang berkata kepadanya,"O tuan, yang kau kejar bukannlah hartamu, bukan!" and (he is) saying? someone (is) saying through

Disuatu masa tersebutlah Harun ar Rashid –dia salah satu Khalifah mulia, Pemimpin, Penguasa dan Sultan bagi Dunia Islam bahkan kaum non-muslim pun mengagumi beliau- seseorang yang mulia, punya pengaruh, dan didukung pula oleh Dukungan Surga, tapi sebenarnya beliau tidak pernah menyiapkan diri untuk mencapai Dukungan Surga.

Suatu hari beliau ingin ke Hijaz, untuk melakukan ibadah haji dan beliau telah keluar dari Baghdad. Baghdad adalah ibukota terpenting dibumi saat itu- Saya memohon kepada Allah yang Maha Kuasa untuk memberikan keselamatan dan pengertian yang benar dan keberkahan dan respek kepada mereka, manusia yang membunuh diri mereka sendiri! Baghdad bukan diperuntukkan bagi orang timur atau barat!

Dahulu Baghdad dikelilingi oleh dinding, "sur" dan Khalifah tersebut dalam perjalanan menuju Hijaz, untuk berhaji. Baru saja beliau keluar dari kota dan keluar dari "sur", disebelah luar dinding, anak-anak sedang bermain di daerah kosong. Dan ketika beliau keluar dan mengamati sekeliling, beliau melihat anak-anak bermain tapi diantara mereka ada satu anak yang menarik perhatiannya. Beliau memanggil "Nadim", yaitu orang yang selalu bersama Sultan. Sultan berkata kepada dia dan dia berkata kepada Sultan, memberikan Sultan sesuatu; saat Sultan bersedih agar kembali ceria, seperti itulah seorang nadim. Beliau berkata,"O Grandwezirku, siapakah anak itu? Saya mengerti banyak anak bermain-main, tapi ada satu anak disana-" dan anak-anak juga keluar dari kungkungan dinding-dinding untuk melakukan upacara perpisahan bagi Khalifah yang akan berangkat haji seraya berkata,"Pergilah dan pulanglah dengan selamat dan berbahagialah." Dan mereka juga menaiki rotan, bambu, mereka menaiki dan berlarian dengan mainan itu (seperti bermain kuda-kudaan .penerj). Beliau juga memperhatikan anak itu juga berlarian" – "Siapakah anak itu?"

Grandwezir berkata,"Wahai yang mulia, itu saudara Bahlul." "Pergilah dan bawa dia kepadaku. Tapi jangan memaksanya datang; buat agar dia kemari dengan kemauannya sendiri, datang dengan sukarela. Jangan ganggu dia. Jika dia tidak datang, jangan paksa dia!" Dan dayang laki-laki itu pun berlari menghampiri Bahlul dan berkata,"O Bahlul!" Dia menoleh,"Untuk apa kalian kemari?" "Khalifah menginginkan engkau menemuinya. Tolong terimalah perintahnya dan datang kepada beliau, karena beliau ingin bertemu dengan anda." Dia menjawab,"Tapi saya tidak suka bertemu dengannya." "Tapi dia Ulu-l Amr, seorang Sultan; jika Sultan memerintahkan sesuatu, kita harus mematuhinya." Dan dia pun datang dengan mengendarai 'kuda'nya. "Untuk apa engkau memanggilku, ya Khalifatu-l Muslimin, Amiru-l Muminin?" "O Bahlul, saya menginginkan nasehat darimu; sebuah nasehat yang dapat membantuku karena kami dalam perjalanan menuju tempat tersuci di muka bumi, Rumah Allah, saya akan mengunjungi itu. Mungkin nasehatmu dapat menolongku agar tiba disana dengan posisi yang baik, dengan tidak membuat Tuhanku marah tapi membuatNya ridho kepadaku."

Kemudian Bahlul berdiri diatas bambunya, (sehingga bambunya melorot dan jatuh ke tanah .penerj) meninggalkannya disana, berdiri dan berkata, "O ya Harun, ya Harun! Itu adalah makam mereka dan itulah istana mereka!" Tidak lain.

Dia (Bahlul) memperlihatkan bahwa makam bapak dan kakek mereka; kuburan-kuburan mereka berada dibawah kubah-kubah. "Itulah makam mereka dan itulah istana mereka. Dan engkau menuju ke jalan mereka juga." "Jangan katakan", artinya bahwa "Istana-istana itu untukku", bukan! Sebelum engkau ayahmu, sebelum ayahmu kakekmu, sebelum kakekmu; kakek dari kakekmu, mereka juga berkata,"Istana-istana ini untuk kami." Tetapi datanglah suatu masa dimana mereka dikeluarkan dari istana mereka. Mereka berkata,"Inilah istanaku" dan mereka dibawa ke bawah kubah itu dan sekarang mereka terbaring disana." Dan setelahnya Bahlul dengan tongkatnya membuat ini....dengan bambunya dia lari dan berteriak. "Menangis, Khalifah menangis."

Kadang-kadang saya mendengar bahwa ada istilah 'balancing' untuk mobil. Mereka berkata,"Kita harus membawa mobil ini ke bengkel untuk koreksi 'balancing'." Saya bertanya,"Apakah kamu tidak dapat melakukannya sendiri?" "Tidak, ini harus ditangani oleh spesialis untuk menyeimbangkannya." Jika sebuah mobil memerlukan seorang spesialis untuk mengoreksi keseimbangannya, bagaimana dengan kalian, o manusia? Sebuah mobil memerlukan seorang spesialis untuk mengoreksi keseimbangannya dan kalian tidak memerlukan seseorang untuk keseimbangan inner?
Manusia abad 21 berkata,"Kami tidak memerlukan: Keseimbangan –seseorang yang dapat mengoreksi keseimbangan inner manusia datang dari Surga bukan dari bumi! Nabi-nabi adalah spesialisnya. Apabila kalian menyerahkan kepada mereka, maka mereka akan mengoreksi keseimbangan kalian.

Ada yang datang kepadaku dan berkata,"O Syekh, kami ingin berada dalam jalanmu, jalan Sufi tanpa menjadi muslim." "Mengapa kalian datang kepadaku? Kalian hendak mengajari atau hendak belajar dariku? Apakah ini patut dikatakan? Apakah yang kalian ketahui tentang Islam?" Saya bertanya kepada Paus, Patriarkis, siapapun: "Apakah kalian tahu atau tidak arti dari kata "Islam"?

Saya dapat bertanya kepada mereka,"Apakah arti dari Islam?" Mereka menjawab,"Islam, kami tidak menerima Islam." "Tapi kalian tidak tahu arti dari Islam, mengapa kalian bisa tidak menerima Islam? Dibagian mana kalian tidak menerima dan menolaknya? Dibagian mana? Islam berarti: menyerahkan/memasrahkan diri kepada Penguasa Surga. Kalian pasrah atau tidak? Jika kalian menyerahkan/memasrahkan diri, maka kalian juga muslim, bukan kristiani, bukan yahudi, bukan ini dan bukan itu. Bukan!"

Yaqub a.s., beliau sekarat, beliau tidak sekarat, meninggal? Beliau juga belum meninggal, tapi beliau mencapai Surga dengan jiwa sucinya; beliau telah siap ketika diperintahkan untuk naik ke atas, jiwa suci beliau dan beliaupun mengumpulkan anak-anaknya dan meminta kepada mereka,"Wahai anak-anakku, apakah yang akan kalian sepeninggalan aku? Katakan kepadaku!" Dan mereka pun menjawab,"Kami akan menjaga 'jalan'mu dan 'jalan' kakekmu, 'jalan' nenek moyangmu; kami akan mengikuti mereka dan menjadi muslim. Kami menyerahkan diri kami kepada Tuhanmu, Perintah dan Kehendak SurgaNya. Kami akan menjadi muslim, pasrah!" Manusia tidak tahu apa-apa tentang agama! Jika mereka tidak berkata kepadaku arti dari Islam, mereka hanya mengikuti setan tidak mengikuti Perintah Surga yang telah dicapai melalui Nabi dari garis Sayyidina Ibrahim, a.s.!

Ya hasrata; ini sangat menyedihkan bagi umat manusia bahwa mereka tidak mengerti Islam! Mereka berkata,"Kami bukan muslim. Kami menerima jalan Sufi tapi kami tidak menerima Islam."

Ya Hu, dalam Islam dikirimkan Nabi-Nabi untuk mengoreksi keseimbangan kalian! Itulah kepentingan mereka; muhimma mereka (nabi); misi dan peran penting mereka: untukmengoreksi keseimbangan bangsa-bangsa. Orang-orang abad 21 tidak pernah mengeri baik sebagai satu bangsa atau individu pada umumnya! Mereka berkata:"Kami tidak memerlukan Keseimbangan Surga." Kalian, apa yang kalian tahu? Apakah kalian menciptakan diri kalian sendiri? Perhatikan –seluruh dunia terjebak dalam masalah tak berkesudahan, "dhulm" tak berkesudahan, penindasan, kesengsaraan yang tidak pernah selesai, dan mereka berada dalam masalah, masalah yang tidak ada habisnya, mereka tidak tahu cara menyelamatkan diri mereka sendiri. Baik bangsa Belanda, Inggris, Russia, Jepang, China? Bangsa Amerika, Arab, Turki- semuanya tidak pernah tahu bagaimana caranya menyelamatkan diri mereka sendiri.

Saya minta maaf bila berkata negara-negara muslim juga tidak mau berpasrah kepada Allah dan memohon:"Kirimkan kami keseimbangan untuk menyeimbangkan kami." Mereka malah berkata,"Tidak, kita tidak meminta Keseimbangan Surga; kami mengikuti negara-negara barat, kami penganut demokrasi." Turki, Arab, Pakistan- sebagian besar manusia berkata,"Mayoritas penduduk negara kami muslim" – mereka mengikuti demokrasi! Apakah kata ini (demokrasi .penerj) ada dalam Islam? Dibawa dari seorang gembala domba di pegunungan, dibawa seseorang dari bazaar, dari pasar, atau dari tentara atau dari pebisnis, atau dokter, atau pengacara dan membuat koleksi yang amat aneh. Penggembala domba tidak pernah mengerti apa yang dokter katakan; dokter tidak pernah mengerti yang teknisi katakan; teknisipun tidak pernah mengerti yang apoteker katakan –apa itu? Mereka menjadi seperti penghuni kebun binatang!?

Suatu waktu ada trend baru...Pada awal abad terakhir ada sebuah negara yang mengumpulkan semua rakyatnya, memilih dan membawa mereka (?) Perhatikan, mereka pertama kali membuat "ijtima", pertemuan pertama, dan pertemuan kedua, ketiga, dan sebagian besar dari mereka tidak mengerti. Pemimpinnya berkata,"O rakyatku yang terhormat." "Hmmm" "Kami mempunyai sebuah hukum baru kepadamu" Anda bisa menyetujuinya atau tidak? Satu orang sedang duduk seperti X, seperti ini? Duduk disebelah sana, tidur dan ketika dia diberitahukan tentang hal ini,"Dengar, ada hukum baru, kami akan melakukan pengambilan suara." Dia diam saja, mengantuk. "Bangunlah!" "Apa yang terjadi, ada sesuatukah yang terjadi?" "Pemimpin kita mempunyai satu hukum baru dan kita bisa menyetujui atau tidak." Pada waktu itu setiap orang harus berkata 'ya', berkata 'tidak' dilarang. Semua orang harus menyetujui.

Kemudian ada lagi partai berbeda. Datang dan berkata kepada beberapa dari mereka,"Tidak, kami tidak menerimanya." Aturan pertama dari demokrasi adalah:"Kami harus berkata 'ya/setuju'", jika tidak menyetujuinya, dihari kedua kepala akan berada dibawah guillotine (=alat yang digunakan di Perancis untuk memotong kepala manusia .penerj). Dimanakah orang Perancis? Letakkan dibawah guillotine, selesai. Tidak satupun berkata 'tidak'. "Bangunlah, o saudara!" "Apakah yang terjadi? Kebakaran? Atau musuh datang? Apakah ada kapal jet datang?" "Tidak, tidak, sekarang tengah berlangsung pengambilan suara; pemerintah ingin membangun sebuah pelabuhan", contohnya, kita bisa berandai-andai, membangun sebuah pelabuhan di Syams atau Homs? Dia berkata,"Apakah mereka meminta sekarang? (pengambilan suara .penerj)." "Ya, mereka meminta sekarang. Ketika dia bertanya, apa yang harus anda katakan?" "O manusia, kami menunggu untuk membangun sebuah pelabuhan besar di Homs! Apakah kalian senang dan berkata 'ya'? " "Ya, tuan!" Semua rakyat menyetujuinya. Namun ada seorang berkata,"O saudaraku, dimanakah pelabuhan itu dibangun? Di Homs? Tidak ada laut disana, hanya padang pasir!" "Jangan bicara terlalu banyak, hanya katakan 'ya' saja!? Inilah demokrasi!"

Sekarang manusia dicekoki dari jalan setan; mereka mulai menentang pemenrintahan. Disetiap tempat mereka berdiri dan mendesak pemerintahan,"Kami tidak mau menerima ini, kami tidak mau menerima itu", setiap orang datang dan berkata,"Tidak", karena tidak ada keseimbangan untuk pemerintahan. Mereka menolak Keseimbangan Surga dan menggunakan keseimbangan setan dan manusia sekarang mengerti pula bahwa pemerintah mereka tidak memberikan keseimbangan bagi mereka sehingga mereka datang, berdiri dan marah-marah, membuat berbagai masalah (demo .penerj)

Dan sampai mereka menerima Keseimbangan Surga, kemanusiaan akan disingkirkan, saling membunuh. Yang satu membuat misil, yang lain membuat benda lain untuk saling bunuh. Dan Allah yang Maha Kuasa tidak pernah memerintahkan mereka untuk saling bunuh! Allah yang Maha Kuasa menginginkan kehidupan bahagia untuk hamba-hambaNya, tapi pengajaran setan membuat umat manusia saling bermusuhan dan terjebak dalam masalah tak berkesudahan dan area kesengsaraan, sehingga mereka tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri.
Wahai manusia, kalian harus mengerti bahwa kita memerlukan satu keseimbangan, dan seluruh dunia baru saja kehilangan keseimbangannya; mereka tidak dapat membawa keseimbangannya kecuali dengan menerima surga, siapa yang akan datang dan membuat koreksi keseimbangan bangsa-bangsa!

Semoga Allah mengampuni aku dan merahmati kalian, demi kehormatan yang paling terhormat dalam keseimbangan, yang memiliki keseimbangan yang benar, yang paling terhormat, Sayyidina Muhammad sws, Fatiha

Apakah ini penting? Jika mereka tidak memperharikan apa yang datang, mereka semua akan binasa, tidakkah satu orangpun yang mengingatkan? Ini bukan sesuatu yang aku persiapakan.

Satu keseimbangan –manusia ingin hal ini dideklarasikan kepada semua bangsa; dari timur ke barat setiap orang harus mendengarkan asosiasi ini yang kami peruntukkan bagi semua manusia. Jika tidak- kita memiliki kekuatan lain yang tidak mereka harapkan untuk menyingkirkan mereka, bagaimana itu bila terjadi! Karena surga begitu kuat! Saya bukan siapa-siapa, seseorang adalah seseorang. Kadang-kadang saya seseorang! Sekarang saya bukan siapa-siapa, nol, tapi saat yang Satu datang kepada saya, saya punya kekuatan! Saya tidak peduli walaupun seluruh dunia mengejar, saya tidak peduli! Sekarang? Meskipun kita memberikan sesuatu dari realitas untuk dimengerti. Jika tidak, mereka akan disingkirkan".

Astaghfirullah. Fatiha!

No comments: