Friday, January 13, 2006

Ketika Wanita Mencium Tangan Maulana

Tanya : Orang-orang keberatan saat tangan Anda dicium.

MSN : Aku bukan seorang sultan. Biarkan orang-orang mencium tangan mereka! Mereka ini adalah orang-orang yang buruk, karena mereka tidak total dalam menghormati Tuhannya. Jika mereka menghormati Tuhan, maka orang-orang akan menghormatinya juga. Mungkin aku dihormati di hadirat Ilahi sehingga orang-orang lari mendekatiku. Aku tidak meminta orang-orang untuk datang dan mencium tanganku! Mereka mendatangiku dari seluruh penjuru dunia dan aku juga tidak menyuruhnya pergi. Mengapa aku harus menolak mereka? Apakah karena tangan ini kotor? Jika ya, maka aku akan mencegah mereka menyentuhku. Namun, tangan orang-orang yang menolaknya adalah kotor karena pekerjaan kotor mereka. Jika orang-orang mendekati seseorang yang diberkati mereka akan merasakan kekeluargaan dan ingin mencium dan memeluk. Jika seseorang ingin menunjukkan rasa hormatnya dengan mencium tangan, itu tidak dilarang oleh syariah Islam. Tidak ada yang membawa bukti bahwa Muhammad saw tidak mengijinkannya.

Tanya : Tapi bukankah hanya kaum lelaki yang mencium tangan Anda, kaum perempuan juga. Apakah hal ini diijinkan dalam Islam ?

MSN : Apakah mereka punya bukti akan hal ini ? Jika dilarang, kami tidak akan mengijinkan mendekati kaum wanita kami. Mereka tidak berfikir (Quran, Surat 4 -Ayat 43 dan Surat 5 - Ayat 6). Kalian boleh menyentuh.

Tanya : Bagi mahram atau ...?

MSN : ....an Nissa, apakah alif lam adalah tanda untuk semua wanita atau beberapa saja ? Ada sebuah rahasia nyata disana : kalian bisa menyentuh seorang wanita, namun jika nafsu burukmu bangkit, maka hal itu dilarang. Seseorang boleh menyentuh anak perempuan atau ibunya dan itu tidak dilarang. Dia menyentuh istrinya dan itu bisa saja dilarang. Tidak ada perubahan terjadi pada seseorang jika bersama mahramnya, namun bila bukan mahramnya hal ini berbahaya. Karena itulah syariah mencegah kalian untuk menyentuh tanpa alasan. Kalau tidak demikian, seorang dokter tidak boleh menyentuh tubuh seorang wanita. Tak ada yang mengajukan keberatan pada jutaan wanita yang setiap hari mendatangi dokter dan memperlihatkan seluruh tubuhnya. Hal ini tidak terjadi di masa Nabi SAW. Ketika melahirkan mereka tunjukkan semuanya! Bagaimana bisa? Mengapa tidak ada yang protes tentang hal itu? Namun mereka mendatangiku, seseorang berumur 80 tahun! Syariah tidak mengijinkan tangan para Nabi dan keturunannya untuk dicium. Aku tidak meminta para wanita untuk datang mencium tanganku. Tidak! Mereka datang untuk memberikan hormat. Aku tak bisa menolaknya karena aku sedang memanggil orang-orang Eropa, non muslim ke dalam Islam. Mereka masih baru dan jika aku mencegah mereka, hati mereka akan hancur. Mereka akan menuduh Islam tidak punya perasaan. Kita tidak tinggal di Saudi Arabia, Libya, Algeria, Turkey, Iran atau di Pakistan! Saya sedang syiar di sini, di Eropa. Untuk itu kita dapat menggunakan metode yang Nabi SAW gunakan semasa permulaan Islam. Di mana masyarakat belum menggunakan kerudung. Selama 13 tahun di Mekah, mereka bercampur bebas antara wanita dan pria. Mereka datang ke Madinah. Orang-orang yang menuduhku dalam hal ini tidak paham akan Islam. Mereka ulama, tapi kosong!


Di-post oleh Dyah Novita di milis Muhibbun Naqsybandi

No comments: