Saturday, January 31, 2009

"Dunia yang tak bernilai, kertas yang tak bernilai"

As-Sayyid Maulana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani an-Naqshbandi.


Sohbet, Jum'at 30 Januari 2009, setelah Sholat Jum'at dan Hadrah di

Zawiyah Cyprus, Lefke.

"Dunia yang Tak Bernilai, Kertas yang Tak Bernilai"

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Itulah terjemahan pendek dari Bismillaahi r-Rahmaani r-Rahiim. Seluruh Bismillaahi r-Rahmaani r-Rahiim, kalau kalian mencoba memahami arti yang terkandung dalam ayat Bismillaahi r-Rahmaani r-Rahiim: "Meskipun seluruh samudra dijadikan tinta dan seluruh pepohonan dijadikan pena-pena, niscaya tidak akan cukup untuk menuliskan samudra-makna dari Bismillaahi r-Rahmaani r-Rahiim. Kita hanya bisa mengucapkan terjemahan dalam bahasa Inggris yang dipahami orang awam, itupun terjemahan yang pendek: "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kalian mau mendengarkan untuk kemudian melaksanakan.

Semua Nabi dan Rasul diutus guna mengajarkan jalan hidup yang benar kepada umat manusia. Jalan yang benar artinya yang membawa umat manusia mencapai surga, dan kehidupan surga mengantarkan manusia menuju Hadirat Ilahiah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Manusia sekarang, sudah lupa akan hal ini. Di zaman sekarang ini, seluruh bangsa dengan seluruh penduduknya di setiap negara, mereka semua hanya mengharapkan kehidupan dunia agar punya uang lebih banyak dan menabung uang lebih banyak. Subhanallah. Dan mereka itu menabung triliunan atau kuadriliun dalam dolar, euro [Maulana batuk ..], lalu apa yang terjadi?

Keuntungan apa yang mereka peroleh? Hah? Kalian mulai mengerti...

Kalian sudah tahu bahwa sejak 5 atau 6 bulan terakhir ini terjadi krisis. Krisis ini mengguncang dunia dan membuat resah manusia di muka bumi ini. Sekarang, mereka sudah putus asa dengan uang yang mereka tumpuk selama ini. Mereka mengeluh, "Oh, semua uang kami baru saja habis!"

Kesalahan besar bangsa dunia setelah perang dunia pertama adalah dihapusnya emas sebagai alat-tukar, padahal emas mempunyai nilai riil di dunia dan akhirat. Orang sekarang menghapuskan emas dan menggantinya dengan uang kertas. Orang zaman dahulu tidak pernah memakai uang kertas. Orang zaman sekarang menganggap orang zaman dahulu tidak tahu apa-apa. Tetapi, orang zaman dulu mengetahui nilai riil dari emas dan perak. Sejak 1920 ditariklah penggunaan emas dan mulai memakai kertas yang dituliskan diatasnya angka-angka, seolah kertas ini benda penting. Sekarang orang yang menumpuk uangnya baru menyadari apa yang mereka perbuat: "Kita selama ini menumpuk kertas yang dituliskan di atasnya angka-angka, kita ini sangat bodoh." Bagaimana bisa mereka mengganti nilai riil emas menjadi kertas? Ya. Seluruh kerajaan dan para rajanya dan juga dinasti Utsmaniyah yang terakhir, yang membawa Bendera Sayyidina Muhammad SAW [Maulana Syaikh Nazim berdiri, lalu berkata ..]. Kalian harus berdiri ketika Nama Suci beliau disebutkan.

Itulah adab dalam Islam, yakni mengungkapkan sebanyak mungkin rasa hormat dan memuliakan Penutup para Nabi dan Rasul, dimana semua yang tercipta diperuntukkan bagi beliau SAW, dan untuk kehormatannya SAW Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

لو لاك ما خلقت الأفلاك

Law laaka law laaka ma khalaqtu al-aflaaq - Jika tidak untukmu (Ya Muhammad) Aku tidak akan pernah menciptakan makhluk. Hamba-Ku yang paling mulia dalam Hadirat Ilahiah Ku adalah Muhammad SAW, dialah hamba-Ku. Allah Subhanahu wa Ta'ala boleh mengatakan "Muhammad", tapi kita semua harus memanggil beliau "Sayyidina Muhammad".

Kita harus menyebut nama Rasulullah SAW dengan "Sayyidina Muhammad SAW". Wahai manusia, Islam diturunkan untuk mengajarkan pada manusia bagaimana mereka hidup. Bagaimana sikap mereka terhadap Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan juga bagaimana mereka harus bersikap kepada hamba yang paling dicintai dan dimuliakan Allah SWT, yang paling terhormat di Hadirat Ilahi. Sayyidina Muhammad SAW tidaklah seperti kalian. Tidak. Beliau berasal dari antara kalian, tetapi beliau tidak sama dengan kalian. Kalian berada di bawah permukaan bumi taht al-thara, sedangkan beliau berada di Surga di Hadirat Ilahi, sangatlah tidak mungkin bagi siapapun mencapai maqam itu. Beliau adalah hamba yang paling dihormati dan dimuliakan di Hadirat Ilahi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata pada Sayyidina Musa (as) - Ya Musa! innii ana Rabbuka fakhla' na'layka; innaka bil waadil muqaddasi thuwaa.

إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى

"(Ya Musa), sungguh Aku adalah Tuhan-mu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah Thuwa yang suci."

[QS Thaha (20):12]

Ketika Sayyidina Musa (as) mendengar suara dari surga melalui sebuah pohon, beliau mengejar suara itu, tapi segera terdengar lagi perintah, "Ya Musa, lepaskan dulu alas kakimu, baru datang mendekat kepada-Ku! (Namun) di peristiwa lain, ketika malam Mi'raj, Sayyidina Muhammad SAW naik mencapai Singgasana Suci Allah Subhanahu wa Ta'ala, kemudian (dengan penuh adab) beliau bergegas menanggalkan alas-kaki beliau dan mendekati Singgasana Allah hanya dengan kaki suci beliau (tanpa alas). Dan seperti inilah bentuk sepatu Rasulullah SAW. [Maulana Syaikh Nazim menunjuk pada bros, hiasan pada turban beliau, yang berbentuk sepatu-sandalnya Rasulullah (s), na`l ash -sharif].

Rasululllah SAW segera melepaskan sepatu beliau, tapi datanglah perintah Ilahi: "Tidak perlu kau membuka sepatumu! Pakailah masuk ke Singgasana Suci-Ku. Merupakan kehormatan bagi Singgasana Suci-Ku dengan masuknya kamu kedalamnya! Peristiwa ini disebutkan dalam Kitab Perjanjian Lama, Perjanjian Lama, dan Kitab Suci Al Qur'an. Nah, orang zaman sekarang mengira para Nabi dan Rasul diturunkan untuk menjadikan mereka hamba dunia, untuk menjadikan mereka kolektor emas dan perak. Apa yang akan kalian perbuat dengan yang dikumpulkan itu? Kehidupan dunia ini datang dan pergi dan menyaksikan kehidupan para Fir'aun.

Begitu banyak Fir'aun (Pharaoh). Fir'aun-fir'aun itu menumpuk berton-ton emas dan mereka membuat wasiat kalau kelak mereka mati dikuburkan bersama emas yang mereka kumpulkan. Sekarang, apa yang terjadi setelah ribuan tahun? Tidak seorangpun yang sanggup masuk ke kuburan fir'aun itu dan melihat ada apa di dalam piramid-piramid itu. Mereka ingin melihat mummi-mummi fir'aun. Kalian hanya bisa melihat bentuk peti mati fir'aun-fir'aun itu. Kalau dibuka dan melihat isi di dalamnya, kalian akan lari. Mungkin beberapa malam kalian tidak bisa tidur terbayang betapa buruknya mumi-mumi itu seperti Ramses, Tutankhamen, dan banyak fir'aun-fir'aun lainnya. Kalian tidak bisa melihatnya, tidak ada manfaatnya. Fir'aun-fir'aun itu menumpuk harta dan menyembunyikan harta karunnya dalam kuburnya, harta-harta itu tidak bermanfaat.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلاَ يُنفِقُونَهَا
فِي سَبِيلِ اللّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Walladziina yaknizuunadz dzahaba wal fidhdhata wa laa yunfiquu naahaa fii sabiilillahi fabasysyir hum bi adzaa bin aliim - "Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar kepada mereka, "bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih. [QS at-Taubah (9):34]

Itulah syaithan yang membuat manusia bekerja untuk dunia, bukan hanya hamba dunia tapi "budak dunia". Dan di abad-21 ini, umat manusia, termasuk umat dunia Islam, mereka semua tidak bersikap sebagai hamba Tuhan Yang Menciptakan mereka, Allah Subhanahu wa ta'ala, mereka malah berupaya menjadi budak-budak dunia. Mereka berada di bawah komando/kendali syaithan. Syaithan, dalam bahasa Inggrisnya Satan.

Sekarang seluruh umat manusia di dunia termasuk dunia Islam menjadi budak-budak dunia. Dan Rasulullah SAW, Sayyidina Muhammad SAW berkata bahwa setiap hari syaithan datang dan berteriak, "Hai manusia, aku punya anak perempuan! Aku ingin menjadikan salah satu dari kalian menjadi menantuku! Siapakah yang menerima? Syaithan tiap hari datang dan berkata pada manusia, "Aku punya anak perempuan cantik dan aku ingin mengawinkannya dengan salah seorang dari kamu." Manusia bertanya,"Bagaimana caranya?" Setan menjawab, "Barang siapa yang hari ini membuatku senang dengan menjadi budakku, maka aku akan menjadikan anak perempuanku tercinta menjadi istrimu."

Apakah "anak perempuan setan" itu? Yaitu "dunia". Seluruh manusia sekarang berusaha menjadi menantu setan! Sangat disayangkan, kasihan, kasihan.

Dan dunia ini tidak ada nilainya. Berapa nilai seluruh dunia ini di hadapan Hadirat Ilahi? Rasulullah SAW -Sayyid ar-Rasul il-kiram- bersabda bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfiman "Kalau dunia ini bernilai sekeping sayap nyamuk saja, maka Aku (Subhanahu wa Ta'ala) tidak akan memberikan rizki kepada mahluk yang tidak mengaku sebagai hamba-Ku". Namun Allah Subhanahu wa Ta'ala tetap saja memberi. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi. Tapi pada akhir kehidupan manusia, apa yang terjadi? Saat itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan berkata pada manusia, "Inilah saat
terakhir hidupmu, kamu boleh mengambil lebih banyak lagi dari dunia ini. Meski kamu punya lebih banyak harta dibandingkan Qarun sekalipun, tetap pada akhirnya Qarun pun mati, begitu juga kamu kini mati." Seluruh umat di dunia sekarang tidak menerima sebagai hamba-hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pencipta [Maulana Syaikh Nazim berdiri], Allah Ta'ala, Jalla Jalaluhu. Meskipun kita berdiri seperti ini sampai akhir hidup kita, belumlah apa-apa, kita semua hamba-hamba
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Wahai umat Islam, kita sekarang ini berada di zaman jahiliyah yang kedua. Zaman kebodohan kedua. Zaman kebodohan pertama terjadi pada masa Sayyidina Rasulullah SAW dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman pada Rasulullah SAW tentang zaman jahiliyah itu, "Wahai hamba yang Aku cintai, Aku mengutusmu untuk membersihkan diri hamba-hamba-Ku, agar mereka membuka akal dan hatinya untuk mengetahui Siapa Yang Menciptakan mereka, dan tanyalah tentang amal perbuatan mereka, pikirkanlah dari apa mereka diciptakan, dan apa yang diharapkan Yang Maha Pencipta dari mereka."
Sekarang seluruh umat manusia mencapai zaman jahiliyah kedua. Tidak ada seorangpun yang membicarakan apa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala firmankan. Bangsa Arab tidak melakukannya. Tidak Turki, tidak Iran, tidak Rusia, tidak Amerika, tidak Afrika, tidak juga dari bangsa di timur dan di barat. Saya tidak pernah mendengar orang berlari dan berkumpul di jalan-jalan dan saling bertanya: "Apakah sebenarnya yang diperintahkan Allah (kepada kita)?".

(Mengapa sekarang) orang-orang berlarian ke jalan-jalan dan melakukan demonstrasi? Siapa yang pernah melihat demonstrasi dalam Islam sebelum ini? Apakah dulu masyarakat negara-negara Muslim juga keluar ke jalanan dan berteriak-teriak? Di ayat mana dalam al-Qur'an Allah Subhanahu wa Ta'ala pernah mengizinkan demonstrasi di jalan-jalan itu?? Atau di hadis yang mana pernah ada perintah berlarian ke jalan-jalan? Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata, "Datanglah kepada-Ku, datanglah kepada-Ku." Dan "Masaajid buyuut Allah." Masjid-masjid adalah rumah-rumah Allah. Hai orang-orang Arab, betul kan? Mereka tahu bahasa Arab? Mereka tahu tapi tidak paham - seperti saya ini (Maulana merendah), saya tahu bahasa Arab tapi tidak memahaminya. Siapakah 'alim ulama dari barat ke timur, dari negara Arab atau non-Arab yang dapat mengatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan hamba-Nya berlarian ke jalanan, pria dan wanita berteriak-teriak di jalanan? Dimana masjid-masjid mereka?

Masjid-masjid adalah bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kalau sesuatu yang buruk terjadi maka masuklah kalian ke masjid dan berdoalah. Apakah yang kalian minta? Ini hari Jum'at. Terdapat ribuan masjid di banyak negara tempat bagi orang yang sholat dan berdo'a. (Daripada berada di luar) yang seorang berteriak "Oh Palestina", tapi yang lain berteriak lain lagi. Apakah yang terjadi atas umat Muslim ini sehingga membuat demo-demo di jalanan? Apakah ada syariat Islam yang memerintahkan berdemo? Kepada siapa kita berteriak di jalan-jalan itu? (siapa yang mendengarkan?)

(Makanya) kalian harus datang ke masjid-masjid dan berdoalah, "Wahai Tuhan kami, selamatkanlah diri kami karena kami ini sangatlah lemah. Karuniakanlah Rahmat-Mu kepada orang-orang yang beriman, turunkanlah pertolongan-Mu pada hamba-hamba-Mu yang berupaya mencari Ridho-Mu ...".

Nah, (apakah do'a seperti barusan) diucapkan oleh orang-orang, pria dan wanita yang berteriak berdemo di jalanan? Khususnya kepada kaum perempuan, Allah SWT berfirman: Qa qurnafii buyuutikunna wa laa tabarrajal jaahiliyyatil uulaa, wa aqimnash shalaata wa aatiinazzakaa wa athi'nallaha wa rasuulahu ....

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ
الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ
أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

"Dan hendaklah kalian berdiam di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti kaum jahiliah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya, ..." [QS al-Ahzaab (33):33]

Kalian (para Muslimah) harus menjaga diri kalian, beradalah di bagian terdalam di rumah-rumah kalian, jangan kalian berkeliaran di jalan-jalan. Perbuatan itu tidaklah Islami. Jangan lakukan itu. Kaum perempuan di Iran keluar ke jalanan.

Kaum perempuan Arab juga keluar dan berteriak-teriak. Kaum perempuan Turki juga keluar dan berteriak-teriak. Perempuan di Mesir juga keluar dan berteriak-teriak. Kemanakah para Syaikh di al-Azhar? Apa yang mereka katakan? Mereka takut kepada siapa? Kenapa tidak berani mengatakan kebenaran? Kalau mereka tidak berani mengatakan kebenaran, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala pasti menurunkan azab.

Janganlah takut. Kalau kita perlu takut, maka takutlah hanya kepada Penciptamu, Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan Nabi yang Suci SAW pernah berfiman:

"ولن يغلب اثنا عشر ألفا من قلة"

wa lan yaghlib min ummattii ithna `ashar alf min qillat [1] – Wahai Muslim, kalian tahu hadis syarif ini? Disebutkan, andaikan saja umatku, jika mereka hanya 12.000 orang saja, pastilah mereka mencapai kemenangan. Meski hanya dengan pedang, sudah cukup untuk mencapai kemenangan. (Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman): "Aku-lah Yang memberikan kemenangan, bukan sawaariikh, rudal-rudal kalian." Jangan. Jangan tergantung kepada rudal-rudal kalian. Jangan. Ketika dua pasukan saling berhadapan siap saling serang, apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala berada di pihak yang sedikit maka tentara di seluruh duniapun akan kalah.

Tetapi keimanan kita saat ini ada di titik nol, makanya kita meminta ke sana-sini mohon pertolongan - "Bantulah kami melakukan jihad..". Itu bukanlah jihad. Itu bukanlah jihad. Bukan. Jihad itu untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan pihak yang ditolong oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menang. Meskipun hanya 3 orang muslim, jika Allah Subhanahu wa Ta'ala menolong mereka maka meskipun 3 milyar atau 30 milyar bisa dikalahkan. Kita harus mengubah cara kita. Kita harus meninggalkan prinsip-prinsip barat. Dunia Muslim harus meninggalkannya dan harus kembali kepada jalan Rasulullah SAW. Jika tidak, kita juga akan musnah.

Bukanlah hal yang sulit bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala jika Dia ingin memusnahkan

milyaran. Dia (Subhanahu wa Ta'ala) bisa mengirimkan taufan banjir pada ummat Nabi Nuh (as), sehingga hanya 80 orang saja yang hidup. Dari hanya 80 yang tersisa itu, sudah ada milyaran manusia lagi sekarang di dunia. Karena, Dia adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kalian harus tahu siapa Allah Subhanahu wa Ta'ala - seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, Sayyidina Muhammad SAW kepada ummat. Kalau tidak, kalian akan menerima azab dari Allah. Sekarang Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan azab yang sama kepada umat Muslim maupun non-Muslim. Umat Muslim juga terkena azab karena mereka tidak melaksanakan apa yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika Muslim tidak meminta petunjuk-Nya, maka diturunkanlah azab..

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِّن
فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً
وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ
لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ

Katakanlah (olehmu Muhammad), "Dia-lah Yang Berkuasa mengirimkan azab kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu, atau Dia mencampurkan kami dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kami keganasan sebagian yang lain, bagaimana Kami Menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kekuasan Kami) agar mereka memahaminya." [QS al-An'am, (6):65].

Aku (Subhanahu wa Ta'ala) pasti menurunkan azab apabila mereka tidak mau patuh kepada perintah-Ku. Maka Aku turunkan Murka Ilahiah-Ku dalam bentuk azab dari langit ataupun azab dari bawah kaki mereka, atau membuat mereka saling menguji satu sama lain.

Rasulullah SAW pun kemudian memohon, "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau menghukum umatku sebagaimana Engkau mengazab orang-orang jahil dari umat-umat yang terdahulu." Allah Subhanahu wa Ta'ala pun menjawab, "aiklah Aku terima permintaanmu (ya Muhammad (SAW)), tapi kalau mereka terus berada di jalan yang salah, maka akan Aku hukum mereka. Aku buat ahzab -kelompok-kelompok- terdiri dari berbagai partai, mereka kemudian mulai saling membunuh di antara mereka." Seperti yang terjadi pada Bani Israil karena mereka menyembah sapi, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengazab mereka melalui sesama mereka. Mereka yang tidak menyembah sapi diperintahkan agar membunuh mereka yang menyembah sapi. Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ
أَنفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُواْ إِلَى بَارِئِكُمْ
فَاقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ
فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu (wahai orang-orang zalim). Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan Menerima tobatmu. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." [QS al-Baqarah (2):54]

Kalian harus memperbaiki langkah-langkah kalian, jangan sampai mengikuti langkah syaithan. Kalian harus mengikuti Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Sohbet saya ini, terlaksana dengan pertolongan Ilaahi Rabbi, Tuhan Pemilik Surga. Semoga Dia memberi kalian umur sampai tahun depan atau sampai akhir dunia ini, tapi kalian harus mengambil inti dari sohbet saya ini bagian yang berharga (jawhar) ambilah, maka kalian akan selamat. Kalau tidak, kalian akan menerima azab. Kelompok yang kecil akan masuk Surga. Kelompok yang besar akan diadili nanti tergantung amal mereka. (Maka) jagalah diri kalian, berlarilah menuju Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Jangan mengikuti langkah syaitan. Berlarilah menuju Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni kita semua.

[Kemudian Maulana Syaikh Nazim Haqqani memimpin do'a]: "Ya Rabbi, kami ini pendosa besar yang memohon ampunan-Mu. Kami tidak sungguh-sungguh berupaya menjadi hamba-Mu yang tulus, kami menyia-nyiakan hidup kami, kami memohon rahmat suci-Mu agar Engkau mengampuni kami. Ya Rabbi, demi makhluk yang paling Engkau muliakan, Nabi dan Rasul yang paling dimuliakan oleh-Mu dan oleh Nabi dan Rasul yang lain, yang paling dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Sayyidina Muhammad SAW. Ya Rabbii 'afu anna wa aghfir lana wa'arhama wa tub alayna wa ba`ath lana sahib – maalik yahkum al-Islam wa kul ad-dunya min al-maghrib ilaa al-mashriq.

Turunkanlah seorang Sultan ya Rabbi, karena kami ini kehilangan arah. Sultan dari Mu mampu membawa kami ke jalan yang benar menuju Engkau, sehingga kami datang menghadap-Mu dengan wajah yang bercahaya, tidak dengan wajah yang gelap. Amin. Amin. Amin. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni saya dan memberkahi kalian semua, demi kehormatan yang paling terhormat, Sayyidina Muhammad SAW. Fatihah!.

[1] Jami` as-Saghir

Terima keasih kepada mbak Nenni yang telah menerjemahkan dan memposting sohbet ini agar dapat kami baca.

No comments: