Brr
*Sohbet Tanggal 6.5.07*
Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani
Dasar Penghambaan Sejati Atau: Bismillahir Rahmanir Rahim- kunci untuk seluruh masalah
As-salamu 'alaikum! As-salam qabla-l kalam! Rasulullah saw, Nabi, Nabi paling terhormat, paling dicintai, paling terpuji, berkata: "Sebelum kalian bicara, ucapkanlah Salam!"
Oleh karena itu, Salam berasal dari Sunnah, dari Jalan suci yang membimbing manusia menuju Surga, untuk memelihara anjuran dari Rasulullah saw dan kami mengucap '*As-salamu 'alaikum*'!
Dan kalian harus mengucapnya, kalian harus memohon dukungan dari orang-orang suci yang memerintah sesuatu disini di muka bumi dan langit. Kita harus tahu bahwa kita adalah orang-orang yang lemah dan membutuhkan pertolongan!
Dan kalian harus mengucap '*Audzu bi-llahi mina syaitani rajim*'; kita harus tahu siapa yang memotong jalan-jalan kita untuk mencapai Surga! Manusia harus tahu siapa musuh mereka, siapa yang memotong jalur mereka mencapai Tuhan mereka, Pencipta mereka Allah yang Maha Kuasa! Oleh karenanya kita harus mengucap "*Audzu bi-llahi mina syaitani rajim*. Ya Tuhan kami, kami berlari menuju-Mu dari setan", dialah makhluk pertama yang membangkang, berkata dalam Hadirat Illahiah: "Aku tidak mau menerima, aku tidak peduli apa yang Kau perintah kepadaku untuk dilakukan!"
Yang pertama membangkang di Surga adalah Setan dan kalian harus berkata: "*Audzu bi-llahi mina syaitani rajim*, Ya Tuhan kami, kami berlari menuju-Mu dari setan yang telah melakukan hal buruk di Hadirat Illahi-Mu!"
Yang pertama; tidak ada yang pernah mengatakan 'Tidak' dalam Hadirat Illahi, tidak mungkin! Siapa dia yang berargumen dengan Tuhan-nya, dengan Pencipta-nya? Bagaimana itu bisa terjadi? Pastilah dia yang terburuk yang berargumentasi dengan Sang Pencipta atau Pencipta-nya, apa itu? Bagaimana mungkin makhluq berdiri dan berkata: "Ya Pencipta-ku, apa yang Kau perintahkan kepadaku tidaklah benar, itu salah! Bagaimana mungkin Kau dapat memberikan perintah kepadaku untuk melakukan *Sajdah* (sujud) terhadap dia dan aku sudah diciptakan sebelum makhluk baru ini dan aku telah ratusan dan ratusan tahun selalu memuliakan-Mu dan beribadah kepada-Mu? Dan aku berpikir kalau ketaatanku diterima melalui Hadirat Illahiah-Mu dan aku berpikir atau aku berharap bahwa Kau seharusnya menerima apa yang sudah aku lakukan bagi-Mu dan aku berharap kepada-Mu akan pahala-Mu kepadaku! Tapi kini, aku memperhatikan kalau Kau mencipatakan sebuah makhluk yang belum pernah melakukan apapun bagi-Mu, tidak pernah melakukan satu *Sajdah* (sujud), aku memenuhi bumi dan Surga dengan *Sajdah*-ku (sujud) kepada-Mu dan kini Kau berkata kepadaku kalau aku aku berharap sebuah pahala dari-Mu, sebaliknya bukan pahala yang Kau berikan malah perintah: 'Larilah, bersujud kepada Adam!' "
Pengumuman Surgawa datang: "Siapakah engkau yang berkata seperti di Hadirat Illahiah-Ku? Siapakah engkau yang berargumentasi bersama Pencipta-mu? Setan! Pergilah! Siapakah kau yang berani melakukan argumentasi? Cepatlah menyingkir, keluar dari Hadirat Illahiah-Ku! Aku sudah menganugerahimu berada di Hadirat Illahiah-Ku dan kini kau berkata seperti ini dihadapan-Ku, Sang Penguasa Surgawi, Sang Maha Esa yang menciptakan segala sesuatu termasuk kau, berkata kepada-Ku: 'Aku tidak akan melakukan *Sajdah*, aku tidak akan bersujud kepada dia'? Setan! Pergilah!"
Dialah makhluk terburuk dan dialah seburuk-buruknya makhluk dan dia tidak peduli apa yang Tuhan Penguasa Surgawi, Sang Pencipta seluruh Keberadaan termasuk keberadaan dia juga, berkata tidak peduli dan berkata kepada Pencipta-nya: "Aku tidak akan bersujud!" Inilah pelajaran pertama bagi Anak Adam: untuk mengetahui bahwa makhluk itu adalah makhluk terburuk yang pernah diciptakan. Dan dia meninggalkan Sang Penciptan dan berpaling dan menghampiri Adam dan Hawa dan generasi mereka, anak-anak mereka dengan berkata: "Aku memberikan sumpahku, seperti Kau membuat berada dalam posisi itu untuk semua makhluk ini, aku memohon agar Kau memberikan aku waktu, sebuah periode untuk mengejar orang-orang yang telah diberikan kehormatan oleh Diri-Mu, untuk menjadikan mereka sama sepertiku, tidak mendengarkan- Mu, tidak patuh kepada-Mu, tidak bersujud kepada-Mu! Aku akan melakukan yang terburuk" –bukan terbaik!- "kepada seluruh ummat manusia, bahwa Kau tidak akan menemukan seorang pun dari mereka, generasi dari Adam dan Hawa, taat kepada-Mu. Aku akan berusaha, sebisa mungkin untuk membawa mereka ke jalan-jalan sesat dan menjadikan mereka melakukan argumentasi kepada-Mu, berargumentasi tentang tujuan-tujuan mereka. Aku akan melakukan segalanya, setiap hal buruk kepada mereka, agar
tidak menjadi hamba-hambah yang patuh kepada-Mu dan ketika mereka menjadi hamba-hamba yang tidak patuh, mereka tidak akan pernah mencapai kehormatan sejati yang Kau anugerahkan kepada mereka, bukan kepadaku!"
Oleh karena itu, wahai manusia, kalian harus memikirkannya, kalian harus berusaha untuk mengetahui siapakah musuh yang buruk dan paling berbahaya! Oleh karenanya, sebelum berbicara ucapkan "*Bismillahir Rahmanir Rahim*" kalian harus mengucap: "*Audzu bi-llahi mina syaitani rajim*, Ya Tuhan kami, kami berlari menuju-Mu dari serangan musuh paling berbahaya pada diri kami dan membawa kami dari garis kepatuhan ke garis ketidak patuhan!"
Benar, kalian harus berkata: "*Audzu bi-llahi mina syaitani rajim*, Ya Tuhan kami, kami memohon Perlindungan Surgawi-Mu melawan musuh terburuk itu, jangan letakkan diri kami dalam sebuah posisi dimana kami tidak pernah sanggup untuk mencapai-Mu atau diri kami sendiri dan kami dapat dengan bebas menjadi hamba-hamba- Mu tanpa dikelabui oleh makhluk buruk itu, mungkin makhluk terburuk! Ya Tuhan kami, jagalah diri kami!"
Kita membicarakan kepatuhan. Itulah dasar kepatuhan kepada Tuhan kita. Setan, diabolo, berseru kepada diri kita: "Datang, datang kepadaku, datang ke jalanku, aku akan membimbing kalian ke kehidupan yang sangat terang, bebas memenuhi segala keinginanmu, demi kebahagiaanmu. Aku disini, datanglah kepadaku!"
Tu pada setan itu! Tu! Buatlah tu padanya! Tu! *Audzu bi-llah*! Tapi- makhluk yang dikutuk itu berkata: "Aku bahagia menjadikanmu, aku berusaha menjadikan bagimu sebuah jebakan "-dan kita berkata:"Jebakanmu bukan apa-apa! Kami berlari menuju Tuhan kami dan jebakan Tuhan kami akan menangkapmu! Seluruh jebakan bagi makhkluk terkutuk yang mengejarmu, patuh kepadamu mereka seperti diri kalian juga, kalian akan jatuh dalam jebakan surgawi yang diletakkan di muka bumi!"
Semoga Allah mengampuni kita!
Dan kini kita berkata, jika memahami ini, kalian akan mengucap '*Bismillahir Rahmanir Rahim'*. Ohhh, kehormatan tanpa akhir, kehormatan tanpa akhir bagimu, bagiku, bagi setiap orang yang mengucap '*Bismillahir Rahmanir Rahim'*! X! Mengerti bahasa Inggris? Sedikit! Dia datang dari X.stan, tidak banyak memahami. Benar, Ya Tuhan kami, Kau memberi anugerah kepada kami, Kau menghormati hamba-hamba- Mu yang lemah! Jadi hamba-hamba yang lemah, kita sangatlah lemah, tapi Engkau memberikan diri kita sebuah Samudera kekuatan!
"Wahai hamba-hamba- Ku", sabda Allah yang Maha Kuasa, "jika kalian menghadapi sebuah posisi yang sulit, jika masalah-masalah kalian tidak pernah menemukan sebuah penyelesaian, panggillah Aku dan ucapkan '*Bismillahir Rahmanir Rahim *! Itulah pedang-Ku
yang dianugerahkan kepada kalian untuk melawan setan, diabolo dan para pengikutnya! "
Kekuatan! *Bismillahir Rahmanir Rahim* (Dzikr sekitar 20 kali)! Begitu manis! Begitu bertenaga!
Jika mayat seseorang bisa berkata, berdiri, jika orang yang sakit mengucapkan ini, mungkin bisa berdiri, jika orang yang lemah mengucapkan ini, berdiri- dengan kekuatan! Kekuatan dicapai dari Surga kepada kalian, wahai ummat manusia, tapi kalian juga idiot, mengikuti setan! Tinggalkan dia! Datang dan ucapkan: "*Bismillahir Rahmanir Rahim*!" *Subhan Allah
Sultan Allah*! Betapa besar kehormatan yang Allah Maha Kuasa anugerahkan kepada kita! Oleh karenanya, setidaknya ucapkan 40 kali dalam sehari: *Bismillahir Rahmanir Rahim*! Jika kalian dapat melakukan 100 times, itu lebih baik. Selama 24 jam buatlah satu waktu; itu akan menghabiskan waktumu selama 5 menit untuk mengucap 100 kali '*Bismillahir Rahmanir Rahim*', tapi datang kepadamu sebuah kekuatan, menyuapi tubuh fisik kalian sebaik jiwa kalian! Jangan tidak peduli, wahai kalian! Itulah kunci yang dianugerahkan dari Surgawi kepada kalian, untuk membawa penyelesaian bagis setiap masalah dan juga dibukakan kepada kalian pintu-pintu yang tertutup. Kalian mengucap '*Bismillahir Rahmanir Rahim*' dan Allah yang Maha Kuasa menganugerahi kalian terbuka, terbuka, tanpa akhir, pintu-pintu tanpa akhir. Allah -*jalla jalalahu*- Maha Kuasa menyiapka hamba-hamba-Nya jika mereka menggunakan, harta karun! Bukan harta karun dibumi, tapi harta karun surgawi yang akan dibukakan kepada kalian!
Wahai kalian, datang dan dengarkan! Cukup kalian meminum dan menjadi mabuk! Jangan, kalian harus tetap sadar! Kalian harus mencari waktu dimana kalian dapat mengucap setidaknya 40 kali *'Bismillahir Rahmanir Rahim'*. Jika kalian bisa melakukannya hingga 100 kali, itu bagus! Beberapa orang datang dan berkata kepadaku: "Wahai Syeikh, kami berlari ke Thariqah, jalan-jalan ke Surga, jalan-jalan surgawi, dan kami berusaha tapi kami tidak meraihnya. Bagaimana menurut anda?"
Saya menjawab: "Aku memberikan kalian sesuatu, jika kalian dapat melakukannya, kalian akan disiapkan untuk sebuah pembukaan surgawi!"
"Apakah itu?"
"Setelah sholata Fajr, sampai matahari terbit, bacalah sebanyak 1.000x '*Bismillahir Rahmanir Rahim*'. Selama 40 hari, kemudia akan mulai muncul kepada kalian beberapa berkas sinar Nur, Cahaya-cahaya Surgawi. Selama 40 hari setiap hari sinar itu akan semakin kuat, sampai kalian dapat memperhatikan dan melihat apa yang ada dalam Malakut, Surgawi!" Ketika *Azan* berkumandang, kita mengucap: "Kita masih punya waktu, kita bisa tidur lagi."
Ehhh! Matahari terbit!
Aku memberikan izin! Siapa pun yang dapat melakukannya selama 40 hari harus muncul seberkas sinar dari Surgawi dari qalbunya. Jika kalian menjaganya, kalian akan mencapai Air Mancur. Kalian dapat mencapai Air Mancur Cahaya. Itu bukan dari bumi, tapi milik Surga. Dan kita tidak membutuhkan misil-misil untuk membuat Air Mancur itu. Tidak tidak tidak! Kalian mempunyai sebuah kekuatan yang dapat menghancurkan seluruh misil dalam waktu kurang dari satu detik, dalam satu detik! Kita makhluk yang sangat kuat, tapi kita tidak mengatur maqam kekuatan, untuk meraih ke posisi kita yang telah dianugerahkan kepada kita oleh Tuhan kita yang Maha Kuasa, Allah! Kita tidak menaruhnya sebagai muatan, oleh karenanya kita berada setengah jalan, dan kemudian kita mundur.
Oleh karena itu, wahai kalian, kita kini memulai mengajari orang-orang sesuatu pondasi yang sejati, dasar sejati bagi penghambaan. Jika kalian tidak membuat dasar itu, kalian tidak sanggup melakukan layanan dalam Hadirat Illahiah. Oleh karenanya kita pertama-tama berusaha untuk membangun dasar yang kuat, lalu kita bisa membangunnya.
Semoga Allah mengampuni kita! Ini sudah cukup; kita hanya baru mulai, kita hanya mengucap '*Bismillahir Rahmanir Rahim*'. Jika kita berbicara, jika mereka meninggalkanku untuk membicarakannya, mungkin (dilanjutkan hingga) hari Minggu berikutnya, mungkin bulan depan, mungkin tahun depan, mungkin abad mendatang, tidak pernah selesai! Wahai orang-orang, kalian telah diceptakan untuk keabadian! Keabadian, berusaha untuk mencapai kehidupan abadi! Allah yang Maha Kuasa abadi, dan Dia menganugerahkan kepada hamba-hamba sejati dari Samudera Keabadian-Nya sesuatu untuk selamanya dalam Hadirat Illahiah-Nya.
Semoga Allah mengampuni kita dan merahmati kalian! Demi kehormatan yang
paling terhormat, Sayyidina Muhammad saw, Fatiha!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment