Monday, April 30, 2007

Allah Sangat Suka Mendengar: `La ilaha ill-Allah!'

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Terlampir adalah terjemahan dari sohbet tanggal 15 April 1007 yang diberikan oleh Sultahanul 'Awliya Akhiruzzaman Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani yang versi bahasa Inggrisnya sudah diberikan terlebih dahulu ke mlis oleh Sh Verdino.

Nenni


Sohbet Tanggal 15.04.07

Allah Sangat Suka Mendengar: `La ilaha ill-Allah!'

Semoga Allah menghabisi teknologi ini! Teknologi menjadi bela [membawa duka] dan ceza [hukuman] bagi bangsa!
La haula wa la quwatta illa bi-llahi-l `Aliyi-l `Azim...
Allah Allah, Allah Allah...

As-salamu `alaikum!
As-salamu alayna wa `ala `ibadi-llahi shalihin!
Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya, Meded!
Audzu bi-llahi mina syaitani rajim
Bismillahir Rahmanir Rahim!
Allahumma alhimna rushdana wa a'idhana min syururi anfusina!

Wahai manusia, kita semua berada ditingkatan yang sama. Satu tingkat = tubuh fisik kita, satu tingkat = tingkat spiritual. Tingkat fisik=tubuh fisik kita. Kita semua tinggal dimuka bumi ini. Inilah tubuh fisik kita. Benar? Tidak ada tingkatan lain bagi diri kita; dengan gravitasi membuat semua manusia dibumi berada disini. Tingkat kedua - Tidur? Lapar? Marah? -Tingkat kedua- bahwa semua dari kita termasuk para Nabi -semoga kedamaian atas mereka, termasuk seluruh awliya, shalihin, mu'minin, kemudian munkirin, kafirin, zalimin, orang-orang atheis - seluruhnya berada ditingkat penghambaan. Kita semua adalah hamba! Tidak seorang pun dapat melampaui penghambaan, tidak, hanya ditingkat inilah kalian dapat mencari hamba-hamba yang baik, mencari hamba-hamba yang buruk, orang-orang beriman, orang-orang musyrik - tapi mereka berada ditingkat yang sama, tingkat penghambaan.

Nabi Terakhir --sallaLlahu alayhi wa sallam - semoga kedamaian atas beliau dan atas seluruh Nabi, mereka berkata: "Kami adalah hamba! Tidak seorang pun dari mereka yang mengakui lebih dari ini. Oleh karena itu Sang Nabi Terakhir -semoga damai atas mereka, Sayyidina Muhammad -sallaLlahu alayhi wa sallam: "Asyadu an la ilaha ill-Allah, wa asyadu anni Muhammadun `abduhu wa rasuluh!" Beliau berkata kepada dirinya sendiri: "Aku mendeklarasikan bahwa: "La ilaha ill-Allah" Tiada tuhan selain Allah; Dia-lah Pencipta kita dan hanya Dia-lah satu-satunya Tuhan, Sang Pencipta segalanya! (Inilah) deklarasi seluruh Nabi dan Nabi Terakhir -sallaLlahu alayhi wa sallam juga berkata: "Aku mendeklarasikan Ke-Esa-an dan Hayyu (Hidup) dari Tuhan kita, yaitu Allah: "La ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah"

Disini Syeikh Effendi memulai sebuah dzikir singkat, pengulangan: "La ilaha ill-Allah" selama beberapa menit dan diakhiri dengan "La ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, la ilaha ill-Allah, Muhammad Rasulullah, alayhi salatullah wa salamuh!"

Oleh karena itu Tuhan Penguasa Surga, Sang Pencipta, Tuhan kita, Pencipta kita,
Dia mendeklarasikan kepada para Nabi-Nya berfirman seperti itu dan para Nabi menerjemahkan kepada kita dari Kata-kata Suci Tuhan kita - Dia berfirman dan Nabi berkata: "Afdalu ma takallama bihi al-`abdu: La ilaha ill-Allah!" Yang paling dicintai dan paling berharga, paling bernilai, paling indah untuk dikatakan oleh ummat manusia, Tuhan mengucapkan agar berkata "La ilaha ill-Allah!"

Berbicara apa? Allah mengkaruniai kita lidah untuk berbicara dan kita berbicara apa saja, tapi melalui semua itu Allah yang Maha Kuasa bahagia jika mendengar dari hamba-hamba-Nya berkata: "La ilaha ill-Allah" Allah Allah! Berusahalah Allah yang Maha Kuasa ridho kepadamu.

Oleh karena itu, bahkan jika seseorang pada saat-saat terakhir kehidupannya jika dia bisa berbicara, kata terakhir dari lidahnya: "La ilaha ill-Allah" hal itu akan membuat Tuhan Penguasa Surga bahagia dan ridho dengan hamba tersebut dan memerintahkan para malaikat: "Bawalah dia yang mengakui Ke-Esa-an-Ku dengan mengucap "La ilaha ill-Allah", bawalah dia ke Jalan Surga! Sangat penting! Sangat penting, dan setan bersikeras, terutama membohongi dunia Kristiani; semua berkata: "Tiga" - ha ha - "trinitas.? " "Apa itu trinitas?"

"Kami berkata: Satu sama dengan tiga, tiga sama dengan satu."

"Cara berpikir macam apa ini? Satu sama dengan tiga, tiga sama dengan satu, trinitas?"

Trinitas, itu tidak pernah bisa diterima dengan cara berpikir, dengan mengatakan: "Satu sama dengan tiga, atau tiga sama dengan satu?, tapi setanlah yang mengajarinya. Jika kalian bertanya: "Mengapa kalian berkata hal seperti ini?"
"Kami memelihara kitab-kitab tradisional kami; apa yang tertulis didalamnya, tanpa melakukan diskusi, kami menerimanya!"
Jika kalian bertanya: "Ini berlawanan dengan cara berpikir, mengapa?"
"Kami tidak mendiskusikannya!"

Suatu kali 3 orang uskup atau 3 orang terpelajar dari pemeluk Kristiani berangkat ke China dan mereka meminta melakukan sebuah wawancara kepada Kaisar China. Dan sang Kaisar berkata: "Biarkan mereka menghadap."
Mereka datang menghadap Kaisar. Kaisar berkata, "Katakan, dari manakah kalian berasal?"
"Kami datang dari dunia Kristen, dari negara-negara Barat."
"Apakah misi kalian?"
"Kami meminta ijin untuk mengajari kau tentang agama kami dan menyerukan untuk beriman seperti kami yang telah beriman."
"Baiklah", Kaisar menjawab - Wahai Allah kirimkan kepada kami seorang China, sehingga ketika aku berkata sesuatu, dia dapat menerjemahkannya ke dalam bahasa China. Mandarin? dan Orange?
"Katakan: Apakah agama kalian?"
"Kami menyerukan untuk percaya dengan apa yang kami percayai."
"Apakah yang kalian percaya?"
"Kami percaya bahwa ada Bapa, ada Anak Bapa, dan ada Ruh Kudus."
"Apakah yang terjadi diantara mereka? Apakah mereka semua berada dalam satu tingkatan yang sama?"
"Bapa adalah Bapak, Anak Bapa adalah Anak Bapa, Ruh Kudus adalah hamba mereka."
"Begitu? Siapakah yang memerintah, siapakah yang mengikuti perintah?"
"Mereka berkata begitu: "Inilah, ketiganya adalah satu dan salah satu dari mereka sama juga sama dengan tiga."

Bangsa China, mereka selalu menggunakan rumput ini dan kemudian tidur? Kaisar membelalakkan matanya sambil berkata, "Apa yang kau bilang? Tiga sama dengan satu dan satu sama dengan tiga?...Aku tidak terlalu mabuk kan? Apa katanya? Tiga sama dengan satu, satu sama dengan tiga?..."

Kaisar saat itu sedang mabuk tapi tetap terjaga. Dia berkata: "Satu sama dengan tiga, tiga sama dengan satu? Apa itu? Kamu berkata aku harus percaya dengan hal seperti itu? Apa yang kami percayai lebih baik dari yang kau percaya. Kami tidak berkata hal omong kosong seperti itu dan menyerukan kepada orang lain: "Wahai kalian, datang dan percayalah bahwa satu sama dengan tiga! Datang dan percayalah bahwa dalam tiga sama dengan satu! Kalian boleh pergi sekarang, pergilah!"

Kemudian para menteri berkata kepada Kaisar mereka: "O Yang Mulia, bagaimana bisa kau memberikan mereka ijin untuk berkeliling wilayah kekuasaanmu dan berseru kepada orang banyak agar memeluk agama mereka?"
"Aku berharap, benar, yang kalian katakan adalah sesuatu yang benar, tapi aku tahu sesuatu yang lain. Aku biarkan mereka pergi dan berbicara dengan penduduk dan mereka melakukan misi-misi mereka, karena ketika mereka datang dan berbicara tentang kebodohan seperti itu. Aku rasa tidak seorang pun akan mengikuti mereka: Oleh karenanya aku memberikan mereka ijin: Pergilaj ke Timur dan Barat. Jika seseorang menerima tiga sama dengan satu, satu sama dengan tiga, mereka boleh mengikutinya, bawalah mereka!"

Kini manusia abad 21 mempunyai cara berpikir yang sama untuk melihat Kristiani. Mereka bingung dengan Ke-Esa-an Tuhan Penguasa Surga dan berkata: "Trinitas." Trinitas adalah batil, salah. Oleh karena itu ummat Kristiani tamat, sudah tamat, tidak punya fungsi kata bathin dari orang-orang. Tidak pernah ada! Aku tidak pernah mendengar seseorang menjadi pemeluk Kristen sekarang. Mungkin hanya seseorang yang ingin menikahi seorang wanita Kristen dam harus berkata kata keliru ini atau seorang wanita akan menikahi seseorang pemeluk Kristen dan dia harus menerima ini, tanpa menerima melalui kalbu mereka, dan mereka pun berkata: "Ya." Selesai; tidak ada sesuatu yang keistimewaan khusu bagi Kristiani. Dan mereka mempunyai begitu banyak sekte, tidak seorang pun memperlihatkan jalur yang benar, jalur yang menuju Surga!

Kami menyiapkan arah kami menuju Surga; sedangkan mereka justru menghancurkannya? Benar, Muslim tidak berada di sebuah jalur teknologi; Pemeluk Kristen dan Yahudi mereka sangat pintar. Kaum Muslim tidak banyak bekerja disitu. Karena kaum Kristiani bekerja bagi kaum Muslim, jadi mengapa kalian lelah? Mereka meminta jalan mereka menuju Tuhan, mereka meminta berada dimuka bumi, oleh karenanya mereka membuat begitu banyak barang tidak berguna dari teknologi dan dari teknologi mereka takut, namun tidak takut kepada Tuhan Penguasa Surga!

Wahai orang-orang, oleh karena tingkatan, tingkatan kita, bagi setiap manusia, untuk kemanusiaan, tingkat spiritual kita adalah penghambaan, untuk mengucap: "La ilaha ill-Allah tiada Tuhan selain Allah!" Dan jika seseorang mengucap ini dan mengangkat jarinya seperti ini (posisi syahadat) Kristen tidak akan pernah menyentuh tubuh yang tidak bernyawa itu. Mereka berkata: "Orang itu bukan ummat Kristiani, bawalah dia ke bagian Muslim!" Alhamdulillah, mereka tidak menerimanya, lebih baik!...

Kalian datang ke sini untuk tahu, untuk belajar sesuatu. Aku hanyalah seorang hamba terlemah bagi Tuhan kita - jika Dia ridho- bahkan kepada yang terlemah. Tapi aku menangis dan memohon agar Dia mau menerimaku sebagai Hamba-Nya yang terlemah. Aku melakukan hal ini hanya bagi Kemuliaan-Nya! Kemuliaan-Nya adalah dari kehidupan pra keabadian hingga kehidupan abadi! Kemuliaan kita tidak pernah memberikan kemuliaan kepada Tuhan kita, tapi Dia memerintahkan diri kita untuk memuliakan Dia, Yang Maha Kuasa, karena ketika hamba-Nya memuliakan Tuhan-nya, maka Tuhan akan memberikan kemuliaan bagi hamba-Nya.

Bukan dari Kemuliaan-Nya Sendiri, tidak! Tidak, ini tidak mungkin meraih atau memohon Kemuliaan dari Allah yang Maha Kuasa! Hanya di tingkatan kita - bahwa tingkatan kita adalah tingkat penghambaan, dan tingkat penghambaan, jika hamba-Nya memuliakan Tuhan-nya, Dia akan memberikan sebuah kemuliaan kepada hamba-Nya, berdasarkan tingkat penghambaan mereka. Tidak lebih! Jangan pikir bahwa Kemuliaan Tuhan Penguasa Surga dianugerahkan kepada makhluk - hasha - tidak mungkin, tidak mungkin! Satu tetes dari Samudera Kemuliaan-Nya adalah milik makhluk-makhluk-Nya, satu tetes, itu sudah cukup untuk memenuhi seluruh dunia dengan kemuliaan! Kemuliaan itu yang kita kenal, begitu besarnya Samudera yang Allah Maha Kuasa anugerahi. Jangan memohon dari Kemuliaan-Nya! Kemuliaan Allah hanya bagi-Nya; tidak seorang pun sanggup memasuki Samudera tersebut, karena tidak ada Tuhan lain, hanya Dia-lah tuhan yang ada! La ilaha ill-Allah!

Wahai manusia, kalian harus datang dan harus mengucap: "La ilaha ill-Allah, tiada Tuhan selain Allah -Subhana Hu wa ta'ala" Kemuliaan, Samudera Kemuliaan mutlak yang tidak bisa kalian bayangkan hanya bagi-Nya semata! Setiap imajinasi tentang Samudera Allah yang Maha Kuasa hanyalah imajinasi, tidak nyata!

Wahai manusia, datang dan dengarkan dan terimalah Kebesaran Tuhan-mu dan bersujudlah dihadapan Kebesaran Dia! Allahu akbar!... Make: Allahu akbar!...Ucapkan: Allahu akbar!...dimana-mana - tidak apa-apa! No direction for your Lord!... Mengerti?... Bersujudlah (sajda)!... Afarin (bagus)!...

Semoga Allah memberikan kepada kita pemahaman! Ini penting!

Oleh karena itu Allah yang Maha Kuasa menyukai jika hamba-hamba-Nya mengucap: "La ilaha ill-Allah" Bagaimana bangsa Arab mengucapkannya? "Ma fi minnak!" Mereka sangat bahagia? Jika kalian berkata kepadaku: "Ma fi minnak, ya Syekh?, Saya bahagia!...

Semoga Allah mengampuni kita! Semoga Allah merahmati kalian dan menganugerahi kita beberapa hamba dari hamba-hamba sejati untuk diutus ke muka bumi dan menghentikan semua `sharr'. Untuk seluruh kesulitan, masalah, Dia akan membawa solusinya. Jika tidak ada campur tangan yang datang dari Surga - orang-orang akan kehilangan arah; mereka tidak bisa mencari solusi lain bagi permasalahan di bumi. Mereka harus berkata: "La ilaha ill-Allah! La ilah illa-Anta, Subhanaka, inni kuntu mina zalimin!"
Kita harus berkata: "Kami benar-benar hamba-hamba yang tidak patuh!" Karena para gembala kita mengikuti setan, karenanya kami memohon ampun. Wahai Tuhan kami, kami tidak bisa melakukan apa pun. Kau dapat mengubah para gembala buruk itu, gembala buruk, pemimpin yang buruk, dan kirimkan kepada kami seseorang yang baik untuk memimpin kami ke Hadirat Illahiah-Mu! Ya Allah, Ant-Allah!?

Bi hurmati man ansalta alayhi Surati-l Fatiha! Demi kepehormatan hamba paling terhormat, Sayyidina Muhammad -sallaLlahu alayhi wa sallam, Fatiha!

No comments: