Khutbah 'Iedul Fitri
Tempuhlah Jalan Surgawi dan Carilah Para Awliya
Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani an Naqshbandi
Senin 23 Oktober 2006, 1 Syawwal 1427H
Bismillahir Rahmanir Rahim
Tempuhlah Jalan Surgawi dan carilah para Awliya', Orang-orang yang Suci!
Wahai manusia, waktunya singkat untuk berbicara... saya mencoba untuk mengatakan sesuatu yang dapat membuat kalian bangun, karena manusia saat ini tertidur atau dalam keadaan mabuk, terlalu banyak minum, bahkan tak dapat lagi membedakan tangan kanan mereka dari tangan kiri mereka!
Misi kami adalah untuk mengatakan, "Wahai manusia, kalian tengah berada di jalan yang salah! Jangan berada di jalur ini! Jika (kalian) tak berjalan pada jalan yang benar, kalian akan terjatuh ke Neraka. Bangunlah! Bangunlah, dan tempuhlah Jalan Surgawi!" Karena itulah perlu adanya (seorang) penasihat yang menasihati manusia untuk menempuh jalan itu.
Saya mendengar bahwa sang Paus berbicara sesuatu tentang Islam. Mengapakah ia berbicara sesuatu yang menentang Islam? Apakah sebenarnya yang diseru oleh Islam? Adakah Islam menunjukkan pada manusia jalan yang buruk? Kemankah Islam menyeru manusia? menuju ke Neraka ataukah ke Surga?
Mengapakah Paus, tidak menyerukan ummatmu untuk menerima Utusan terakhir dan pesan terakhir yang ia bawa? Dan sebaliknya Paus malah mengatakan bahwa Islam adalah seperti ini, seperti itu! (Ia) yang membawa Islam, ia adalah orang seperti itu (sebagaimana yang kau katakan)? Apa itu? Kini mereka telah kehilangan arahnya.... bahkan mereka yang mengatakan tentang diri mereka, "Kami adalah orang-orang yang religius". Mereka hanya orang-orang yang religius, tapi kita tidaklah meminta orang-orang yang religius belaka, melainkan kita meminta dan mencari orang-orang suci, Kekasih-kekasih Tuhan!
Suatu saat saya pernah melewati Switzerland, negara Swiss; di sana terdapat makam St. Nicolaus, dengan biaranya (Engl: monastery, red.). Orang itu (St. Nicolaus adalah benar-benar seseorang yang mempercayai pula Nabi terakhir, tapi ia menyembunyikan dirinya sendiri, dan tidak mau bertemu dengan manusia lain, serta berdiam diri di pondoknya. Suatu saat, saya datang dan melihat ke pondok kecilnya. St. Nicolaus pernah tinggal di situ, tanpa menemui orang lain siapa pun. Ia berkata, "Aku hanyalah bagi Allah!" Setiap saat saya datang ke daerah itu, spiritualitasnya (ruhaniahnya) selalu memanggil saya, "Datang dan kunjungilah diriku!" Dan setiap kali saya melewati daerah itu, saya pun datang dan berkunjung ke makamnya.
Suatu kali saya lewat dan mengunjunginya. Seseorang datang dan berpakaian hitam dan di bagian lehernya terdapat tanda bahwa ia adalah seorang pendeta. Saya menyapanya, "Tuan yang suci menjaga dan memelihara tempat ini?" Ia pun menjawab, "Wahai Syaikh, saya bukanlah seorang yang suci, jangan memanggil saya dengan 'yang suci'. Saya bertanya, "Bahkan Paus pun tidak suci?" "Bahkan sang Paus pun bukan orang suci. Ia hanyalah seseorang yang official, yang resmi." demikian katanya.
Kesucian adalah sesuatu yang dikaruniakan dari Langit bagi manusia, kesucian adalah suatu busana dan atribut dari Langit, kalian tak dapat memberikan gelar suci bagi seseorang sembarangan, bahkan seandainya seluruh manusia mengatakan, "X. adalah seorang yang suci"...
Kita tidak membutuhkan orang-oranga religius, kita membutuhkan orang-orang Suci! Kekasih-kekasih Allah! Kalian mesti memahaminya, wahai manusia, atau kalian akan terjerumus ke lembah-lembah Neraka... dan dimulai sekarang!... Hari demi hari akan bermunculan lebih banyak masalah, dan kutukan tengah datang ke bumi, karena manusia tidak mencari, tidak meminta (bertemu) orang-orang suci!
Saya pun dengan menyesal mengatakan bahwa saat ini Muslim pun menyangkal keberadaan orang-orang Suci, mereka menyangkal dan tidak mau menerima Awliya'! Mereka mendatangi dan menghancurkan tempat-tempat suci Awliya'. Seseorang yang suci dan siapa pun di sekelilingnya mendapatkan barakah Allah Ta'ala - siapa pun yang datang dan menghancurkan tempat-tempat suci (maqam) mereka, orang tersebut akan tidak bahagia!
Saya berkata, "Wahai orang-orang Iraq! Mengapa kalian membunuhi diri kalian sendiri, saling berbunuh satu sama lain?" Mereka menjawab, "Karena orang-orang Amerika atau Inggris, atau Jerman atau negara lain datang ke negeri kami, dan kami memerangi mereka!" Kalian tidak berperang, kalian tidak dapat melakukan apa pun! Kenapa kalian tidak pergi mendatangai Jaylani Sultan (Maqam Sultan Abdul Qadir al-Jaylani di Baghdad, red.) dan mengatakan pada beliau, "Wahai Syaikh Abdul Qadir, engkau adalah seseorang yang besar, seseorang yang berada di Hadirat Ilahi!
Mohonkan ampunan bagi diri kami dan mohonkanlah barakah Tuhan kami bagi diri kami untuk menyelamatkan diri kami dari orang-orang itu?" Karena, Allah-lah yang mengirimkan mereka pada orang-orang Iraq! Orang-orang Amerika itu tak akan mendatangi jarak 20.000 km dan menembaki mereka. Kenapa mereka mesti melakukannya? Siapa yang membuat mereka untuk datang ke situ? Mengapa kalian tak mau berkata, dan memohon dari Sultan Jaylani dan juga pada ribuan Awliya' yang ada di Baghdad? Kenapa orang-orang Iraq tak mau datang ke sana? Tak seorang pun yang pergi ke tempat-tempat suci para Awliya'itu. Mereka berkata, "Kami punya missile, peluru kendali dan roket!" Hmmm! Roket? Satan tengah mengencingi missile-missile dan roket kalian!
Wahai manusia, mintalah orang-orang yang suci! Ada orang-orang suci yang hidup... dan ada pula yang telah wafat yang berada di Alam Barzakh. Merekalah sumber-sumber samudera-samudera Kasih Sayang Ilahiah! Kenapa kalian tak mau mendatangi mereka? Kalian tak mau pergi!
Para Malaikat akan menggigit kalian, akan memukul kalian, membuat kalian jatuh! Tak ada kehormatan bagi diri kalian! Jika manusia mengetahui hal ini, Allah tak akan pernah menaruh mereka di bawah kaki orang Kuffar! Tapi, merekalah yang kehilangan jalan mereka, Muslim pun kehilangan (orang-orang suci), karena mereka hanya punya orang-orang religius, mereka tak meminta orang-orang suci, Awliya'!
Sampai mereka mau meminta orang-orang suci, mereka tak akan dapat menyelamatkan diri mereka sendiri! Karena itulah kita memohon, "Wahai Allah, kirimkan pada kami hamba-hamba suci-Mu! Bahkan satu orang saja akan cukup dan seluruh dunia ini berada di bawah Kuasa-Mu! Karuniakan Barakah-Mu bagi satu Kekasih-Mu, dan satu teman dari hamba-Mu yang paling Kau-cintai, Sayyidina Muhammad - sallalLahu 'alayhi wasallam! Kirimkan pada kami Sayyidina Mahdi - 'alayhis salam! Jika (dia) tidak datang, tak akan pernah ada kebaikan di muka bumi ini, hanya pertempuran, berbunuh-bunuhan, penghancuran , pembakaran, gempa bumi dan badai, hurricane datang dan mengambil...
Kurang dari tiga tahun yang lalu, datang satu gelombang dari samudera... Tsunami - saya belum pernah mendengar sebelumnya kata-kata aneh seperti itu... - di manakah teknologi kalian untuk menghentikannya? Wahai manusia, cobalah untuk mempelajari Adab terhadap Tuhan kalian, Allah Ta'ala atau kalian akan diambil pergi! Malaikat akan membawa kalian menuju Neraka!
Semoga Allah mengampuni diri kita!... Alhamdulillah! Saya hanyalah seorang hamba yang lemah, meminta untuk membangunkan seluruh negeri, tidak hanya kalian! Kata-kata saya adalah bagi seluruh dunia ini dari Timur ke Barat, dan seseorang, suatu waktu mestilah mengerti apa yang kami sampaikan... Ada dukungan Langit bagi diri kita! Semoga Allah memberkati kalian semua!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment