Shaykh Muhammad Nazim (q)
Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Tariqat kita berdasarkan pada asosiasi dengan Shaykh. Ketika engkau bersama Shaykh, datanglah kepadanya, meleburlah bersama realitasnya dan bergabunglah dengan Shaykh dalam satu kesatuan. Melalui penyatuan itu kamu bersatu dengan Rasulullah SAW, yang akan membimbing engkau ke dalam Samudera Kesatuan Allah Yang Maha Kuasa. Kamu akan melepaskan kepribadianmu dan menerima untuk menjadi tidak ada.
Ini adalah metode sufi sebenarnya. Tetapi di masa kini semua menjadi salah kaprah. Orang–orang berpikir bahwa jika mereka datang ke tariqat, mereka harus semakin memperlihatkankan siapa jati diri mereka, untuk menjadi besar dan meraih kekuatan yang semakin membesar. Mereka pikir mereka harus membuktikan diri mereka. Tariqat Naqshbandi yang mulia menginginkan semua itu ditarik dan membuat engkau menerima bahwa sesungguhnya engkau adalah tidak ada.
Seratus tahun yang lalu tidak ada seorang pun dari kamu ada, dan begitu juga dengan seratus tahun ke depan, kamu juga tidak akan ada. Ini artinya kita bukan apa-apa. Di antara dua periode ketidakadaan dirimu tersebut kamu juga harus menerima bahwa kamupun tetap bukan apa-apa. Terimalah kenyataan ini dan jangan hidup dalam mimpi!
Ego kamu tidak akan mau menyatu dalam Samudera Kesatuan Allah. Satu tetes yang jatuh dari langit akan sulit dicari karena itu adalah bagian dari samudera. Walaupun itu hilang, tetapi sesungguhnya tetap selalu berada di dalam Samudera Kesatuan Allah. Tantangan terberat buat manusia adalah menerima untuk menjadi tidak ada. Mereka memaksa untuk menjadi sesuatu. Ini sebabnya mereka selalu berselisih dan pada akhirnya habis.
Batere pada tape recorder suatu saat akan habis dan akan dibuang. Engkau juga diberi sebuah batere untuk tubuh fisik yang membuatmu bisa terlihat dalam bentuk nyata. Siapa saja yang dapat meraih kekuatan Surgawi sebelum meninggal adalah orang-orang yang beruntung. Mereka tidak akan menjadi debu di dalam kuburan mereka, seperti para Nabi dan Awliya yang tidak pernah akan menjadi debu. Tubuh mereka tetap sama sama pada saat mereka hidup bahkan darahnya tetap bersirkulasi.
Inilah sebab mengapa Allah SWT selalu mengirim para penghuni Surga kepada orang-orang. Semua Nabi dan penerusnya telah meraih tingkatan kekuatan surgawi dan menawarkan kepada orang-orang untuk mendapatkan hubungan itu. Jika seseorang mau, dia harus bayar. Itu adalah apa saja yang kamu punyai. Kamu bisa berkata "saya akan berikan semuanya kecuali jiwa saya!" tetapi tidak, kamu juga harus berikan jiwa kamu juga! Pada saat kekuatan pada jiwamu telah teratur baru akan saya berikan kembali.
Malaikat Jibril as datang kepada Nabi Muhammad SAW pada usia 7 tahun dan membedahnya. Dia mengatur segalanya dan setelah itu pergi. Ini juga terjadi pada saat Isra miraj.
Ini adalah contoh bagi setiap orang yang ingin mencapai kekuatan sebenarnya dari Surga. Mereka harus melakukan operasi pada hati mereka. Bukan seperti yang dilakukan ahli bedah biasa, tapi Ahli bedah Surgawi. Setiap penerus Nabi Muhammad SAW membutuhkan operasi semacam itu. Ini akan menjadi sedikit sulit bagi orang pada umumnya, tapi setiap orang dipersilahkan untuk memintanya. Ada seorang wali bernama Haji Bayram Wali, seorang grandshaykh. Sultan telah menjanjikan kepada beliau bahwa dia tidak akan mengambil seorangpun dari muridnya untuk dijadikan tentara. Semua orang ingin menjadi muridnya. Suatu hari Sultan membutuhkan banyak tentara. Tapi setiap orang berkata bahwa mereka murid dari Shaykh dan tidak bersedia datang. Lalu Sultan mengirim pesan kepada Shaykh untuk bertanya apa maksud dari kejadian ini, karena musuh sudah siap untuk menyerang, tapi dia tidak bisa menyediakan tentara untuk menjaga negara. Shaykh memberitahu Sultan bahwa dia telah menyiapkan satu pasukan yang besar.
Beliau meletakkan dua tenda di atas sebuah bukit dan menyuruh para murid untuk hadir. Ketika semua orang telah datang, Shaykh keluar dari tenda dan berkata "saya telah diperintahkan untuk mengorbankan murid saya atas nama Allah, barangsiapa yang siap menyerahkan jiwanya, datang dan menyerahlah kepadaku!"
Para muridnya melihat ke beliau dengan panik, berpikir bahwa beliau telah kehilangan akal sehatnya. Merka tidak percaya dengan apa yang mereka dengar. Hanya satu orang yang maju ke depan keluar dari kerumunan dan berkata "saya bersedia mengorbankan jiwa saya demi Allah! Ambilah, potong saya, bakarlah! Jiwaku di tanganmu! Dua orang dengan pedang membawa murdi tersebut ke dalam tenda kedua, yang telah disiapkan buat dia, kaki murid tersebut diikat dan tubuhnya diletakan di atas meja.
Orang-orang diluar tenda hanya bisa melihat kaki murid tersebut yang terjulur dari tenda. Kemudian di dalam tenda mereka memotong seekor kambing dan memenggal kepalanya. Darah mengalir dengan deras keluar dari tenda dan orang-orang ketakutan berpikir itu adalah darah sang murid. Mereka mulai kabur ketika Shaykh bertanya ada yang bersedia lagi untuk dikorbankan. Hanya seorang wanita datang dan memberikan jiwanya kepada beliau, yang lain tidak. Lalu Grandshaykh menulis surat kepada Sultan bahwa dia hanya mempunyai satu setengah murid, dan Sultan bebas mengambil yang lain untuk menjadi pasukannya.
Ini adalah arti dari menyerah kepada seorang Shaykh, kepada Nabi dan Allah. Ketika eksistensi kamu tidak ada Allah akan membungkusmu dengan tubuh sebenarnya, dan eksistensimu berubah menjadi untuk selamanya. Haqqani!
Jika kamu datang ke hadapan seorang Sultan dengan pakaian yang tidak bagus dan Sultan menawarkan pakaian yang lebih baik kepadamu, akankah kamu senang? Allah SWT menginginkan kamu memberikan keberadaan dirimu yang imitasi agar bisa membungkusmu dengan pakaian Surgawi, tapi banyak orang menolaknya.
Jika ego tidak menyerah, kamu tidak akan mencapai apapun. Banyak orang takut untuk menyerah, walaupun ini arti dari menjadi seorang muslim. Orang Eropa sangat takut dengan pemikiran ini. Tapi jika kamu tidak menyerah kepada seorang ahli bedah, apa yang bisa dia lakukan? Mereka ingin meraih Surga tapi tidak mau menyerah. Mereka ingin terbang tanpa menggunakan pesawat. Ini adalah pemikiran orang Eropa. Mereka tidak mau menyerah. Menyerahlah kepada Ahli bedah!
Di-post oleh Erawan Yusron
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment