Friday, June 9, 2006

Semakin Memandang Diri Rendah, Semakin Baik Bagi Egomu

Semakin Memandang Diri Rendah, Semakin Baik Bagi Egomu
( Duduk di Belakang dalam Suatu Pertemuan )
Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Dalam Mercy Oceans (Book Two)
Diambil dari www.mevlanasufi.blogspot.com


Bismillah hirRohman nirRohim

Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani qs berkata bahwa semakin kalian memandang diri kalian rendah, lebih baik bagimu. “Aku adalah hamba Allah swt yangpaling hina.” Maka Allah tidak akan membiarkan dirimu di tingkat itu, melainkan akan mengangkat derajat kalian. Hadits mengatakan bahwa orang yang merendahkanhatinya di hadapan Allah , maka Allah akan mengangkat derajatnya. Sebaliknya, orang yang menyombongkan dirinya di hadapan Allah akan dijadikan hina oleh-Nya.

Ketika kalian datang ke suatu pertemuan, duduklah di barisan belakang dan tunggu sampai orang lain mengundangmu untuk maju. Orang yang sombong selalu kecewa, tetapi bagi orang yang rendah hati, tidak ada masalah jika tidak ada orang yang menunjukkan penghormatan yang pantas kepadanya. Ini adalah suatu karakter yang baik, hatinya tentram dan dia menghormati semua orang. Melalui ucapan seorang Mursyid, dokter yang sesungguhnya, begitu banyak hal yang diambil dari pundak kita. Grandsyaikh berkata jika kalian menempatkan dirimu setara dengan benda-benda mati, seperti bangku, karpet, atau kendi, kalian akan merasa tentram. Jika kalian melihat diri kalian setaraf seekor keledai maka tidak mungkin kalian marah kepada orang lain yang berlaku kasar. Kalian akan terbebas dari segala masalah. Gunung yang tinggi selalu mempunyai cuaca yang keras dan selalu dihalau badai, tetapi tidakdemikian dengan dataran rendah. Jika kalian menempatkan diri dalam level seekor keledai, Allah akan mengangkatmu ke derajat tertinggi.

Abu Bakar ash-Shiddiq ra orang nomor dua setelah Rasulullah saw mempunyai iman yang lebih besar dibandingkan dengan seluruh ummat yang lainnya. Beliau berkata, “Wahai Tuhanku, Aku tidak memandang diriku lebih berhak untuk masuk Surga atau cukup kuat untuk bisa bertahan di Neraka. Aku memohon ampunan dan nikmat-Mu.” Inilah Kata-kata Sultan dan Sultannya kata-kata.

Bihurmati habib, Fatihah

No comments: