Monday, July 22, 2019

Adzan


BAHASA INDONESIA

Pada masa itu di wilayah Turki dan Siprus, mengumandangkan adzan adalah hal yang dilarang. Dan, hal pertama yang dilakukan oleh Sayyid Shaykh Nazim al-Haqqani al Qubrusi ketika tiba dari studi luar negerinya adalah pergi ke sebuah masjid dan mengumandangkan adzan dalam bahasa Arab. Aparat setempat segera menangkap dan menjebloskan beliau ke dalam penjara selama 1 minggu. Segera setelah bebas, beliau mengunjungi sebuah masjid di kota Nicosia dan mengumandangkan adzan dari menaranya.

Perbuatan itu membuat aparat murka dan mereka menuntut agar beliau dihukum. Sambil menanti proses hukum, beliau berkeliling kota Nicosia dan desa-desa di sekitarnya untuk mengumandangkan adzan dari menara setiap masjid. Pengajuan tuntutan hukum pun bertambah hingga mencapai 114 kasus. Pengacara menasihati beliau agar menghentikan perbuatannya, akan tetapi beliau berkata, "Tidak! Aku tidak akan berhenti. Orang-orang harus mendengar adzan!"

Hari persidangan tuntutan 114 kasus terhadap Sayyid Shaykh Nazim al-Haqqani al-Qubrusi tiba. Apabila tuntutan dikabulkan, maka beliau akan dijatuhi hukuman penjara selama 100 tahun. Di hari yang sama, hasil pemilu Turki diumumkan; seseorang bernama Adnan Menderes terpilih sebagai pemimpin. Perintah pertamanya sebagai pemimpin adalah membuka seluruh masjid dan memperbolehkan adzan dalam bahasa Arab berkumandang. Dan, oleh karena itu seluruh tuntutan hukum terhadap Sayyid Shaykh Nazim al-Haqqani al-Qubrusi dibatalkan.

ENGLISH

In Turkey and Cyprus calling the Adhan [call to prayer] was prohibited and upon returning from his studies abroad, Sayyid Shaykh Nazim al-Haqqani al-Qubrusi’s first action was to go to a mosque in Cyprus and call the Adhan in Arabic. He was immediately jailed and stayed in jail for 1 week. As soon as he was released, he went to the big mosque of Nicosia and called the Adhan from its minaret.

This made the officials very angry and they filed a lawsuit against him. While he awaited the lawsuit, he went all over Nicosia and nearby villages calling the Adhan from the minarets. As a result, many more lawsuits were raised, and eventually there were 114 cases pending against him. Lawyers advised him to stop calling the Adhan, but he said, “No, I will not stop. People must hear the call to prayer!”

The day of the hearing arrived for the 114 cases. If prosecuted and convicted he could receive over 100 years of jail time. The same day, the election results came in from Turkey: a man named Adnan Menderes had been voted into power. His first action as President was to open all mosques and to permit the Adhan to be made in Arabic and as a result all the cases against the Shaykh fell apart.

No comments: